Tampilkan postingan dengan label reproduksi manusia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label reproduksi manusia. Tampilkan semua postingan
Fase-fase  Siklus Menstruasi dan hormone yang mempengaruhinya

Fase-fase Siklus Menstruasi dan hormone yang mempengaruhinya

Februari 21, 2013 0

Paling tidak setiap satu bulan sekali hamper sebagian besar wanita mengalami siklus menstruasi.
Menstruasi atau haid merupakan proses peluruhan dinding rahim [ endometerium ] dan sel telur yang tidak terbuahi oleh sel sperma. Proses menstruasi berkaitan erat dengan system koordinasi yang melibatkan beberapa macam hormone reproduksi.

Beberapa fase siklus menstruasi dan jenis hormone yang berperan dalam siklus menstruasi, antara lain adalah sebagai berikut :

Fase Pra ovulasi / Follikuler.
Fase ini terjadi pada hari ke 5 s/d 15. Hormon yang berperan adalah gonadotrophin releasing hormone ( GnRH ) yang disekresikan oleh hipotalamus. GnRH akan merangsang hipofisis anterior untuk mensekresikan FSH [ Follikel Stimulating Hormon ] yang akan merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium. Pada fase ini hanya satu folikel yang tumbuh menjadi sebuah sel telur [ ovum ]. Follikel akan mensekresi hormone esterogen.

Fase Ovulasi / ovulatoir
Fase ini terjadi pada hari ke-15.
Meningkatnya kadar esterogen yang disekresi follikel pada fase pra ovulasi  mengakibatkan kadar FSH turun sehingga menyebabkan hipotalamus mensekresi GnRH yang akan merangsang hipofisis anterior mensekresi Luteinizing hormone [ LH ]  yang akan mendorong pemasakan folikel sehingga sel telur dibebaskan.

Fase pasca ovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke -15 hingga ke-28.
Follikel yang telah melepaskan telur akan mengalami perubahan menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan mensekresi hormone progesterone yang berfungsi memelihara endometerium.

Fase menstruasi
Terjadi pada hari ke-29.
Fase ini akan terjadi jika ovum yang dibebaskan oleh folikel tidak terbuahi oleh spermatozoid, di mana korpus luteum meluruh menjadi korpus albikans. Korpus albikans akan mensekresi esterogen. Sekresi esterogen menyebabkan progesterone menurun jumlahnya. Dengan menurunnya kadar progesterone maka dinding endometerium meluruh bersma-sama dengan ovum. Maka terjadilah menstruasi / perdarahan.
Fase menstruasi tidak akan terjadi jika ovum terbuahi oleh sperma, sebab jika terjadi pembuahan maka korpus luteum akan mensekresikan hormone Human Chorionic Gonadotropin [ HCG ]

Lama siklus mentruasi adalah berbeda-beda antara wanita satu dengan wanita lainnya. Apa yang dijelaskan di atas adalah sesuatu yang sifatnya umum.
Beberapa Macam Penyakit / Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia

Beberapa Macam Penyakit / Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia

Mei 11, 2012 0
Seperti sistem organ lainnya, sistem reproduksi pada manusia baik laki-laki maupun wanita bisa mengalami gangguan maupun penyakit baik yang disebabkan oleh kelainan hormonal maupun infeksi kuman seperti bacteri dan jamur.
Beberapa penyakit / gangguan sistem reproduksi manusia yang umum diketahui  antara lain :
  1. Epididimistis, yakni adanya infeksi pada saluran epididimis ( ductus epididimis ) pada alat reproduksi dalam pria
  2. Herpes, penyakit karena infeksi virus herpes yang mengakibatkan rasa gatal-gatal dan sakit di sekitar alat kelamin
  3. Hipogonadisme, yaitu penurunan fungsi testis karena gangguan hormonal. Bisa mengakibatkan infertilitas, impotensi serta tidak munculnya tanda-tanda "kepriaan / kejantanan" seperti tidak munculnya kumis, suara seperti wanita dll.
  4. Kencing nanah ( Gonorrhea ), yakni penyakit kelamin yang disebabkan oleh adanya infeksi bacteri Neisseria gonorrhoea yang dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Penyakit ini tergolong PMS ( Penyakit Menular Seksual ), karena penularan terjadi melalui hubungan seksual secara bebas.
  5. Kriptorkidisme, yaitu terjadinya kegagalan testis turun dari rongga abdomen ke dalam skortum pada waktu bayi
  6. Orkitis, yaitu peradangan pada testis karena infeksi virus
  7. Prostatitis, yaitu terjadinya peradangan pada kelenjar prostat yang bisa disebabkan oleh adanya infeksi mikroba patogen
  8. Raja Singa ( Sifilis ), yaitu penyakit pada alat kelamin karena infeksi bacteri Treponema pallidum yang bisa menyebabkan rasa perih pada alat kelamin. Penyakit ini tergolong PMS seperti kencing nanah.
  9. Uretritis, yaitu peradangan pada uretra ( saluran sperma ) karena infeksi mikroba patogen dari jenis Chlamidia sp ataupun Ureplasma sp.
  10. Impotensi, yaitu gangguan sistem reproduksi pada pria yang ditandai dengan tidak adanya kemampuan alat kelamin ( penis ) untuk menegang.
  11. Ejakulasi dini ( ED ), yaitu gangguan seksual  pada pria dimana proses ejakulasi tidak bisa dikendalikan.
Inilah beberapa penyakit dan gangguan pada sistem reproduksi pada manusia yang diketahui hingga saat ini. Beberapa di antaranya sudah ditemukan solusi pengobatannya.