Tampilkan postingan dengan label Bidang Fisika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bidang Fisika. Tampilkan semua postingan
Biografi Singkat Ludwig Eduard Boltzmann: Fisikawan Austria

Biografi Singkat Ludwig Eduard Boltzmann: Fisikawan Austria

November 12, 2012 0
Ludwig Eduard Blotzmann (1844 - 1906) lahir di Wina. Ia belajar di perguruan tinggi yang ada di sana. Ia mengajar pada berbagai institusi di Austria dan Kekaisaran Prusia, kemudian berpindah dari satu institusi ke institusi lain. Ia berhasil menegakkan dasar yang kuat untuk mekanika statsitik. Salah satu hasil yang diraihnya adalah penafsiran hukum II termodinamika yang dinyatakan dengan keteraturan dan ketidakteraturan, hukumnya S = k log W yang mengaitkan entropi S dari suatu sistem dengan kemungkinan diukirkan pada batu kuburannya.

Pada 1884, ia menurunkan rumus R = eoT2 dari termodinamika. Rumus yang menyatakan laju radiasi benda hitam ini juga ditemukan oleh Joseph Stefan, mantan gurunya, secara eksperimental 5 tahun sebelumnya. Boltzmann merupakan ahli dalam teori atomik materi, suatu bidang yang masih banyak dipertentangkan oleh ilmuwan pada abad ke-19, dan perdebatan dengan orang yang bertentangan telah membuat perasaannya tertekan, meski sebenarnya banyak dukungan yang diberikan kerabat kerja.
Biografi Singkat Ludwig Eduard Boltzmann: Fisikawan Austria
Akan tetapi, di balik semua kesuksesannya, Boltzmann menderita gangguan bipolar. Sebuah derita yang kemudian menyebabkannya bunuh diri. Ia bunuh diri saat berlibur bersama keluarganya. Ia dimakamkan di Wina. Pada nisannya terdapat guratan.

*) Dari berbagai sumber.
Biografi Singkat Sir Isaac Newton: Fisikawan Hebat Dunia

Biografi Singkat Sir Isaac Newton: Fisikawan Hebat Dunia

Oktober 31, 2012 0
Isaac Newton (1642 - 1727) merupakan salah satu ilmuwan besar dalam sejarah. Newton dilahirkan pada tahun 1642 di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris. Ketika sekolah, ia tidak menunjukkan kepandaiannya yang cemerlang, tetapi beruntung karena gurunya memberi dorongan agar ia tetap melanjutkan sekolah.

Pada tahun 1661, Newton kecil masuk Trinity College di Cambridge. Selang empat tahun kemudian, ia lulus sarjana dan merencanakan melanjutkan studi untuk memperoleh gelar master. Akan tetapi, pada saat itu terjadi wabah penyakit pes, sehingga universitas tutup. Newton kembali ke Woolsthorpe, dan dua tahun kemudian ia meletakkan dasar-dasar untuk memberi sumbangan dalam bidang fisika, matematika, dan astronomi.

Lebih dari 20 tahun lamanya ia sangat produktif dan pada usia 45 tahun ia menerbitkan karyanya yang terkenal: Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Mathematical Principle of Natural Philosophy), atau biasa disingkat dengan Principia. Dalam buku ini ia menuliskan hukum-hukumnya tentang gerak bersama-sama dengan teori gravitasi. Penerbitan Principia ini didanai oleh sahabatnya, Edmund Halley, yang menggunakan teori Newton untuk meramalkan kembalinya komet Halley.
Biografi Singkat Sir Isaac Newton: Fisikawan Hebat Dunia
Isaac Newton meninggal pada tahun 1727 pada usia 85 tahun dan dimakamkan dengan penuh penghormatan di Westminster Abbey.
Biografi Neils Bohr: Fisikawan dan Perumus Teori Bangun Atom

Biografi Neils Bohr: Fisikawan dan Perumus Teori Bangun Atom

Oktober 04, 2012 0
Neils Bohr, ahli fisika Denmark, merumuskan teori bangun atom yang revolusioner. Ini menjadikannya salah seorang ilmuwan terkemuka di abad ini. Ia lahir dalam keluarga ilmuwan berotak cemerlang di Kopenhagen. Sewaktu sekolah ia sudah sangat menguasai ilmu fisika. Setelah mencapai gelar doktornya pada tahun 1911, Bohr bekerja di Inggris. Mula-mula dengan J.J. Thomson di Laboratorium Cavendish, kemudian pada tahun 1912 dengan Rutherford di Universitas Manchester.

Kelompok Rutherford saat itu baru saja memperlihatkan beberapa percobaan yang kemudian menghasilkan konsep tentang atom.

Menurut konsep Rutherford, atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan elektron-elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Sedang menurut teori klasik, elektron yang bergerak seperti itu akan memancarkan radiasi yang menyebabkan mereka kehilangan energi hingga lama-kelamaan akan semakin dekat jatuh ke inti. Ternyata hal itu tidak terjadi.

Untuk menerangkan hal itu, Bohr mengajukan suatu teori yang berani dan langkah ini kemudian akan menentukan semua pemikiran yang lebih lanjut tentang atom. Ia menghubungkan apa yang terjadi pada atom dengan penemuan pada tahun 1900 oleh Max Planck bahwa energi itu tidaklah langgeng dan terus-menerus, melainkan dalam beberapa satuan atau quanta. Bohr menyatakan bahwa elektron bisa mengorbiti inti atom tanpa memancarkan energi, tetapi hanya orbit-orbit tertentu saja yang memungkinkan hal itu.

Setiap orbit bergantung pada status energi yang berbeda. Sebuah elektron akan memancarkan atau menyerap energi satu quantum energi hanya jika elektron itu meloncati daerah antara satu orbit atau status energi ke orbit lainnya.

Teori itu menerangkan kehadiran garis-garis gelap aneh yang menyilangi spektrum objek cemerlang pada panjang gelombang tertentu. Para ilmuwan menamakan garis-garis ini garis-garis Fraunhofer, tetapi mereka tidak bisa menerangkan bagaimana garis-garis itu terjadi. Yang menarik dari garis-garis itu adalah yang disebut rangkaian Balmer yang dipancarkan atau diserap oleh atom-atom hidrogen. Pada tahun 1885, ahli matematika Swiss, Johan Jacob Balmer menemukan bahwa panjang gelombang mengikuti suatu deret hitung sederhana. Bohr membuktikan bahwa frekuensi dari radiasi yang diserap atau dipancarkan sebanding dengan perbedaan energi antara orbit-orbit elektron.
Biografi Neils Bohr: Fisikawan dan Perumus Teori Bangun Atom
Pemikiran ini mengawali sifat kuantum materi. Teori atom Bohr kemudian disempurnakan oleh ilmuwan lain. Penyempurnaan terjadi ketika ditemukan orbit-orbit yang berbentuk elips, orbit yang bidangnya membentuk sudut yang berbeda, dan kemudian konsep bahwa elektron tidak sebagai partikel tetapi sebagai gelombang. Bohr menerima Hadiah Nobel untuk fisika pada tahun 1922.

Bohr kembali ke Universitas Kopanhagen pada tahun 1916 sebagai profesor. Pada tahun 1920 sebuah Institut Teori Fisika didirikan khusus untuknya di universitas itu. Ia mulai beranggapan inti atom sebagai tetesan cairan yang akan menyerap partikel jika ditembaki dan memancarkan kembali partikel lain. Jika inti termasuk berat maka inti itu akan terbelah.

Pada tahun 1938, ahli Fisika Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassmann, membelah uranium dengan cara itu. (Hahn menerima Hadiah Nobel pada tahun 1944). Lise Meitner dan Otto Frisch, yang terpaksa meninggalkan negaranya karena tekanan Hitler, menamakan proses tersebut fision. Bohr menerima berita tentang perkembangan tersebut pada tahun 1939, saat ia akan berangkat ke Amerika Serikat. Di Princenton, bekerja sama dengan Hohn A. Wheeler, ia menghitung bahwa yang dipecahkan adalah isotop Uranium-235. Penelitian ini diadakan menjelang pecahnya Perang Dunia II mengawali abad energi atom.

Selama perang, Bohr tinggal di Kopenhagen sampai tahun 1943. Ia terancam akan dipenjarakan karena sikap patriotiknya. Ia kemudian melarikan diri bersama keluarganya ke Swedia. Dari Swedia ia terbang ke Inggris untuk kemudian menuju ke Ameria Serikat di mana ia menyumbangkan keahliannya dalam pengembangan bom atom. Namun Bohr sangat khawatir akan penguasaan tenaga pengrusak yang begitu dahsyat itu. Ia mendesak agar semua negara menganut politik pintu terbuka hingga tak ada yang merasa unggul karena memiliki suatu senjata rahasia.

Selama tahun 1950-an, Bohr ikut membantu pembentukan CERN (Pusat Penyelidikan Nuklir Eropa) di Jenewa serta aktif dalam berbagai kegiatan sampai ia meninggal dunia. Pada tahun 1957 Bohr menerima penghargaan atom untuk perdamaian yang pertama.

*) Dari berbagai sumber
Biografi Max Karl Ernst Ludwig Planck: Penemu Teori Kuantum

Biografi Max Karl Ernst Ludwig Planck: Penemu Teori Kuantum

September 28, 2012 0
Max Karl Ernst Ludwig Planck (23 April 1858 – 4 Oktober 1947) adalah seorang fisikawan Jerman yang dikenal sebagai penemu teori kuantum. Lahir di Kiel, Planck memulai karir fisikanya di Universitas Munchen di tahun 1874, lulus pada tahun 1879 di Berlin. Dia kembali ke Munchen pada tahun 1880 untuk mengajar di universitas itu, dan pindah ke Kiel pada 1885. Di sana ia menikahi Marie Mack pada tahun 1886. Pada tahun 1889, dia pindah ke Berlin, di mana sejak 1892 dikenal sebagai penemu teori fisika.

Pada 1899, dia menemukan sebuah konstanta dasar, yang dinamakan konstanta Planck, dan sebagai contoh, digunakan untuk menghitung energi foton. Juga pada tahun itu, dia menjelaskan unit Planck yang merupakan unit pengukuran berdasarkan konstanta fisika dasar. Satu tahun kemudian, dia menemukan hukum radiasi panas, yang dinamakan Hukum Radiasi Benda Hitam Planck. Hukum ini menjadi dasar teori kuantum, yang muncul sepuluh tahun kemudian dalam kerja samanya dengan Albert Einstein dan Niels Bohr.

Dan dua asumsinya yang utama yang merupakan awal dari teori kuantum adalah mengenai sifat molukel-molukel yang berosilasi dari dinding rongga benda hitam, yaitu:

1). Molukel-molukel yang berosilasi mempunyai energi En yang sebanding dengan suatu kelipatan bilangan bulat positif n dari frekuensi osilasinya f.

2). Emisi dan absorpsi radiasi diasosiasikan dengan transisi atau loncatan antara dua tingkat energi itu; olehnya osilator kehilangan atau memperoleh energi dengan cara memancarkan (emisi) atau menyerap (absorpsi) masing-masing sejumlah energi radiasi tertentu yang dinamakan sebuah kuantum energi radiasi yang besarnya hf.
Biografi Max Karl Ernst Ludwig Planck: Penemu Teori Kuantum
Max Karl Ernst Ludwig Planck meninggal dunia pada 4 Oktober 1947.

*) Dari berbagai sumber
Biografi Singkat Wilhelm Eduard Weber: Teoritikal Fisikawan

Biografi Singkat Wilhelm Eduard Weber: Teoritikal Fisikawan

September 25, 2012 0
Wilhelm Eduard Weber (24 Oktober 1804 – 23 Juni 1891) adalah seorang teoritikal fisikawan. Ia dilahirkan di Wittenberg dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya merupakan salah seorang profesor di bidang teologi. Pada tahun 1815, ayahnya dipindahtugaskan dari Universitas Wittenberg ke Universitas Hale. Setelah ayahnya meninggal dunia, ia dimasukkan ke panti asuhan Asylum dan bersekolah di Grammar School di Hale dan memperoleh gelar Doktor pada Universitas Hale dan menjadi profesor di bidang filosofi alami.

Pada tahun 1831, atas rekomendasi dari Gauss, ia dipanggil ke Gottingen untuk menjadi profesor fisika dan mengajar di sana. Ia bersama adiknya, Ernst Heinrich Weber, yang merupakan Profesor bidang Anatomi di Leipzig, menulis buku yang berjudul Wave Theory and Fluidity yang menjadi best seller pada masa itu. Ia dan adiknya mempublikasikan kembali beberapa artikel, di antaranya, Poggendorffs Annalen, Schweigger’s Jahrbucher fur Chemie und Phsyik, dan artikel musik “Carcilia”.

Pada tahun 1833, ia dan Gauss melakukan percobaan elektromagnetik pertama yang dilakukan di institut fisika di Gottingen. Salah satu penemuannya yang terpenting, yaitu Atlas de Erdmagnetismus (“atlas of geomagnetism”), merupakan seri peta magnet. Pada tahun 1864, ia dan Gauss mempublikasikan proposal mengenai pengukuran elektrodinamika yang merupakan sistem pengukuran arus listrik.
Biografi Singkat Wilhelm Eduard Weber: Teoritikal Fisikawan
Weber meninggal dunia pada tanggal 23 Juni 1891 di Gottingen dan dikuburkan pada pemakaman yang sama dengan Max Planck dan Max Born. Satuan Internasional (SI) fluks magnetik, Weber (Wb), dinamai sesuai namanya.

*) Dari berbagai sumber
Biografi Singkat Johann Carl Friedrich Gauss: Matematikawan Jerman

Biografi Singkat Johann Carl Friedrich Gauss: Matematikawan Jerman

September 21, 2012 0
Carl Friedrich Gauss (1777 - 1855) adalah seorang matematikawan, astronomi, dan fisikawan asal Jerman legendaris yang memberikan beragam kontribusi. Ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.

Pada tanggal 30 April 1777, Carl Friedrich Gauss dilahirkan di Braunschweig, Jerman. Pada saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampu mengoreksi kesalahan daftar gaji tukang batu ayahnya. Menurut sebuah cerita, pada umur 10 tahun ia membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk menghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa perhitungan deret 1 + 2 + 3 + ... + 100. Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan gurunya sebenarnya lebih sulit dari itu.

Gauss seorang ilmuwan dalam berbagai bidang, seperti matematika, fisika, dan astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan pikiran Gauss dalam matematika. Kalkulus (termasuk limit) merupakan salah satu bidang analisis yang juga menarik perhatiannya.
Biografi Singkat Johann Carl Friedrich Gauss: Matematikawan Jerman
Gauss meninggal dunia di Gottingen pada tanggal 23 Februari 1855.

*) Dari berbagai sumber
Biografi Charles Augustin de Coulomb: Hukum Coulomb (Muatan Listrik)

Biografi Charles Augustin de Coulomb: Hukum Coulomb (Muatan Listrik)

September 20, 2012 0
Charles Augustin de Coulomb (1736 - 1806) merupakan fisikawan asal Perancis yang merumuskan gaya tarik menarik antara benda bermuatan listrik yang dinamai sesuai namanya, yaitu Hukum Coulomb. Ia dilahirkan di Angouleme, Perancis pada tanggal 14 Juni 1736. Ia berprofesi sebagai insinyur militer selama tiga tahun di pelabuhan Bourbon, Martinique.

Pada tahun 1780-an, Charles Coulomb menyelidiki gaya listrik dengan menggunakan pengimbang torsi. Peralatan yang digunakan Coulomb hampir sama dengan peralatan Cavendish, yaitu peralatan yang digunakan untuk gaya gravitasi.

Ketika bola bermuatan didekatkan ke bola pada batang yang tergantung, batang tersebut berotasi sedikit. Serat tempat batang bergantung menahan gerak berputarnya batang tersebut dan sudut putaran sebanding dengan gaya yang diberikan. Dengan menggunakan peralatan ini, Coulomb menyelidiki bagaimana gaya listrik bervariasi sebagai fungsi besar muatan dan jarak di antaranya.

Coulomb berpendapat bahwa:
  1. Gaya yang diberikan pada satu benda bermuatan dengan benda bermuatan lainnya berbanding lurus dengan muatan pada masing-masing benda tersebut. Artinya, jika muatan pada salah satu benda digandakan, gaya akan naik menjadi empat kali lipat dari nilai awalnya. Hal ini berlaku jika jarak antara kedua muatan tersebut tetap sama.
  2. Jika jarak antara kedua muatan bertambah maka gaya akan berkurang terhadap kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut. Artinya, jika jarak digandakan, gaya akan berkurang menjadi seperempat nilai awalnya.
Biografi Charles Augustin de Coulomb: Hukum Coulomb (Muatan Listrik)
Dengan demikian, Coulomb menyimpulkan bahwa gaya yang diberikan satu benda kecil bermuatan pada benda bermuatan kedua sebanding dengan hasil kali besar muatan benda pertama Q1 dengan besar muatan benda kedua Q2, dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak r di antaranya.

Pada tahun 1781, ia menetap di Paris. Setelah revolusi berakhir pada tahun 1789, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai intendant des eaux et fontaines, kemudian pindah dan tinggal di sebuah rumah di Blois. Pada tahun 1802, ia dipanggil ke Paris dan kemudian diangkat menjadi inspektur. Oleh karena kesehatannya yang semakin memburuk, empat tahun kemudian, tepatnya tanggal 23 Agustus 1806, ia meninggal dunia di Paris, Perancis.

*) Dari berbagai sumber
Biografi Al-Farisi: Sang Ahli Optik Islam

Biografi Al-Farisi: Sang Ahli Optik Islam

September 18, 2012 0
Al-Farisi dikenal sebagai murid pilihan Kuth al-Din Shirazi. Ia tercatat sebagai alumni School of Maraghi, sebuah lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi yang didirikan oleh al-Thusi, juga sebagai asisten dan pengganti al-Thusi. Ia mewarisi semua sifat Nashiruddin al-Thusi. Kecemerlangan pemikiran al-Farisi membuatnya menjadi ilmuwan kesayangan para pengajarnya.

Brockelmann dan sejumlah pakar lain mencoba menelaah dan menelusuri jejak karya al-Farisi, termasuk sebuah karya legendarisnya yang diterbitkan di Haydarabat dengan judul Tankih. Tankih adalah karya al-Farisi yang paling sensasional. Karya ini membahas cara rinci dan tuntas masalah seputar optik yang pernah diajukan Ibnu al-Haytsam. Dalam karyanya tersebut, al-Farisi mengembangkan penelitian al-Haytsam terhadap kamera obskura dan menjelaskan timbulnya pelangi. Saat menjelaskan perihal pelangi, al-Farisi mampu memberikan penjelasan yang valid tentang tata warna pelangi primer dan sekunder. Namun, satu hal yang paling mengesankan dari karyanya itu adalah ia berhasil menjabarkan hasil penelitian ilmiahnya dengan menggunakan teori matematika.
Diilhami sebuah analogi yang dikemukakan oleh Ibnu Sina tentang tetes air hujan di permukaan gelas, al-Farisi meneliti jalur sinar lampu yang melewati permukaan sebuah gelas. Ia berharap bisa menentukan pembiasan sinar matahari melalui titik hujan. Teori al-Farisi tentang pelangi dianggap spektakuler karena mampu mendemonstrasikan beragam rupa kombinasi refraksi dan refleksi cahaya matahari dalam setetes air, yang dikaitkan dengan pelangi primer dan sekunder. Selain Tankih, al-Farisi juga menulis buku lain yang membahas masalah optik, yaitu Kitab al-Basa'ir al-Ilm Manazir. Buku ini merupakan sebuah karya bebas tentang optik.

Selain menguasai ilmu optik, al-Farisi juga mahir matematika. Salah satu karya andalannya di bidang ini adalah Tadhkirat al-Ahbab, yang merupakan manuskrip tentang angka atau bilangan yang bersahabat (friendly numbers). Ia menulis buku ini pada tahun 1337 (737 H) di Baghdad. Asas al-Qawa'id fi Usul al-Fawa'id adalah sebuah risalah matematika karya al-Farisi yang juga cukup terkenal. Di kemudian hari, para ilmuwan fisika dan matematika memuji sejumlah karya al-Farisi sebagai karya ilmiah berkualitas tinggi. Karya-karya tersebut diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan Latin.

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim
Biografi Singkat Michael Faraday: Penemu Hukum Faraday

Biografi Singkat Michael Faraday: Penemu Hukum Faraday

September 13, 2012 0
Michael Faraday (1791 – 1867) sejak kecil sudah menyukai sains. Pada usia 13 tahun sambil bekerja di toko buku, ia mulai belajar ensiklopedi dan buku-buku sains. Kontribusi Faraday selanjutnya terhadap sains sangat mengagumkan. Jika saat itu, sudah ada penghargaan Nobel, dia mungkin sudah dapat enam kali.

Dia pertama kali yang menemukan senyawa-senyawa karbon klorida pada tahun 1820 dan benzena pada tahun 1825. Dia sangat terkenal dalam penemuannya di bidang listrik. Sebagai penghargaan dalam bidang kimia, jumlah muatan listrik yang dibawa oleh satu mol elektron, disebut satu faraday.

Faraday pun menemukan hubungan antara jumlah listrik yang digunakan dengan massa zat yang dihasilkan, baik di katode maupun anode pada proses elektrolisis. Dan disebut sebagai Hukum Faraday.

Biografi Singkat Michael Faraday: Penemu Hukum Faraday

Hukum Faraday 1 menyatakan: Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan jumlah muatan listrik (Q) yang melewati sel elektrolit tersebut.

Hukum Faraday II menyatakan: Massa zat yang dihasilkan sebanding dengan massa ekuivalensi (w) zat tersebut pada sel elektrolisis.

Jika Hukum Faraday I dan II digabungkan, diperoleh hubungan sebagai berikut: Reaksi reduksi pada katode: Ag+ + e- ---> Ag. Pada bembentukan 1 mol Ag diperoleh jumlah elektron yang berperan e=1. Jumlah listrik yang dialirkan ke dalam sel elektrolisis untuk mendapatkan 1 mol elektron dinamakan 1 Faraday (1 F). Dari hasil percobaan diperoleh bahwa 1 Faraday setara dengan 96.487 coulomb atau sering dibulatkan menjadi 96.500 coulomb.

Selain itu, ia juga dijuluki sebagai "Bapak Listrik". Oleh karena usahanya, listrik menjadi bagian teknologi yang berguna untuk masa yang akan datang.

*Dari berbagai sumber
Biografi Singkat William Derham: Peneliti Kecepatan Bunyi

Biografi Singkat William Derham: Peneliti Kecepatan Bunyi

September 10, 2012 0
William Derham (26 November 1657 - 5 April 1735) adalah seorang ilmuwan Inggris. Ia adalah orang pertama yang mengetahui cara mengukur kecepatan bunyi ketika berada di Upminister. Pada tahun 1708, ia melakukan percobaan dengan mengukur gelombang langsung yang diterima dari sumber bunyi.

Dari tempat yang cukup tinggi (dari menara sebuah gereja), ia mengamati selang waktu antara terlihatnya api ledakan meriam dan saat bunyi terdengar dari sebuah meriam yang diledakkan pada jarak 19 km dari tempat ia mengamati.

Apabila interval waktu antara dilihatnya api ledakan meriam dengan terdengarnya bunyi adalah t, karena kecepatan cahaya sangat besar, yaitu 300.000 km,s-1 maka selang waktu merambatnya cahaya dari sumber ledakan sampai pada pengamat sangat kecil (boleh dianggap nol atau diabaikan).

Biografi Singkat William Derham: Peneliti Kecepatan Bunyi


Melalui percobaan tersebut, William Derham memperoleh hasil untuk kecepatan bunyi v = 343 ms-1.

*Dari berbagai sumber
Biografi Singkat Thomas Young: Fisikawan Inggris

Biografi Singkat Thomas Young: Fisikawan Inggris

September 09, 2012 0
Thomas Young (13 Juni 1773 - 10 Mei 1829) merupakan ilmuwan dan peneliti asal Inggris. Ia berasal dari keluarga Quaker di Milverton, dan merupakan anak bungsu dari sepuluh bersaudara. Di usia 14 tahun, ia telah menguasai 12 bahasa, yaitu Yunani, Latin, Perancis, Italia, Hebrew, Chaldean, Siria, Samarita, Arab, Persia, Turki, dan Amharic.

Pada tahun 1792, ia belajar medis di London, kemudian pada tahun 1794 pindah ke Edingburg untuk melanjutkan proses belajarnya. Pada tahun 1797, ia melanjutkan studinya di Universitas Emmanuel, Cambridge di bidang Ilmu Fisika dan memperoleh gelar Doktor pada tahun 1796.

Pada tahun 1801, Young melakukan eksperimen yang menunjukkan adanya gejala interferensi pada gelombang. Untuk mendapatkan dua gelombang yang koheren, Thomas Young menggunakan sumber cahaya titik yang di depannya diletakkan penghalang dengan satu celah dan penghalang dua celah. Gelombang yang dihasilkan sumber cahaya sekunder pada celah merupakan cahaya koheren, karena berasal dari satu titik.

Biografi Singkat Thomas Young: Fisikawan Inggris


Garis vertikal menggambarkan arah rambatan gelombang lingkaran. Apabila gelombang yang dihasilkan berupa gelombang cahaya monokromatis, terjadi pola gelap terang sedangkan jika gelombang yang dihasilkan gelombang cahaya polikromatis maka pola interferensi berupa spektrum warna.

Pada tahun 1801 juga ia dinobatkan menjadi profesor "filosofi alami" bidang fisika oleh Royal Institut dan dalam dua tahun ia telah memberikan 91 seminar mengenai fisika dan mempublikasikannya dalam bentuk teori. Pada tahun 1803, ia mengundurkan diri dari jabatannya menjadi profesor.

*Dari berbagai sumber
Biografi Al-Khazini: Pencetus Barometer

Biografi Al-Khazini: Pencetus Barometer

Agustus 25, 2012 0
Al-Khazini adalah seorang ahli fisika dan matematika yang berasal dari Khurasan. Ia adalah anak didik Abu al-Fadh Ibnu al-Amid, seorang menteri dari Rukn ad-Dawl yang berkuasa pada masa pemerintahan Dinasti Buwaihi di Rayy, Iran. Nama lengkap al-Khazin adalah Abu Ja’far Muhammad bin Muhammad bin al-Husayn al-Khurasani al-Khazin.

Salah satu obyek penelitian al-Khazin adalah gumpalan udara. Ia berpendapat bahwa udara mempunyai kekuatan yang dapat mendorong serupa aliran air. Ketika berada di bumi, massa suatu benda yang melayang di udara akan berkurang. Kesimpulannya, massa benda sangat tergantung pada suhu udara. Itulah hasil analisis al-Khazin yang kemudian mengilhami pembuatan barometer.

Setelah Newton menemukan Teori Gravitasi Bumi, pemikiran tentang suhu udara yang dikemukakan oleh al-Khazin memiliki peran yang sangat berarti. Teori kepadatan suhu udara ternyata sesuai dengan teori gravitasi bumi. Teori ini erat kaitannya dengan gumpalan-gumpalan yang ada pada setiap lapisan udara.

Al-Khazin juga melakukan berbagai penelitian tentang benda-benda terapung dan massa benda, baik padat, cair, maupun yang bervariasi. Di kemudian hari, penelitian al-Khazin itu ternyata sangat mendukung sejumlah teori dalam ilmu pengetahuan modern. Penemuan al-Khazin lainnya adalah alat pengukur berat benda di udara dan air. Konon, al-Khazin membuat lima model alat semacam ini. Salah satunya berbentuk neraca yang dilengkapi alat barometer untuk mengukur tingkat kepadatan. Ketika kepadatan udara dihubungkan dengan suhu panas maka pengukuran yang dilakukan juga terkait dengan suhu panas. Pemikiran ini kemudian mengilhami Galileo untuk membuat termometer.
Biografi Al-Khazini: Pencetus Barometer
Atas jasa-jasanya, al-Khazin dianggap sebagai penemu tekanan dan ukuran suhu panas, sebelum kemudian dikembangkan oleh Torriceli dan Galileo. Al-Khazin juga melakukan penelitian tentang gravitasi. Ia menguraikan banyak hal tentang kekuatan gravitasi dalam bukunya yang berjudul Mizanul Hikmah. Selain membahas gravitasi, Mizanul Hikmah juga membahas materi hidrostatika. Beberapa pasal dari buku ini telah diterjemahkan dan diterbitkan di Amerika Serikat. Al-Khazin juga melakukan penelitian untuk menentukan pusat massa benda dan menjelaskan cara pemakaian sejumlah alat sederhana, seperti timbangan. Sehubungan dengan itu, ia juga dikatakan sebagai seorang penemu berbagai macam timbangan.

Al-Khazin dianggap sebagai ilmuwan yang telah memberikan sumbangan besar bagi pembuatan barometer dan termometer, yang dikerjakan oleh para ilmuwan Barat. Selain itu, di kalangan ilmuwan Arab, al-Khazin juga dikenal sebagai ilmuwan yang telah membuat alat ukur hidrostatika. Selain menemukan alat ukur dan membuat teori baru, al-Khazin juga menemukan sebuah rumus untuk mengetahui permukaan sebuah segitiga sebagai fungsi sisinya. Dengan menggunakan bagian-bagian kerucut, ia berhasil memecahkan bentuk persamaan x3 + a2b = cx2 atau persamaan Mahani. Bentuk persamaan ini merupakan sebuah soal yang diajukan oleh Archimedes dalam bukunya The Sphere and The Cylinder.

Selain menulis buku ilmu ukur, al-Khazin juga menulis buku penanggalan. Al-Madkahl al-Kabir ila ‘ilm an-Nujum adalah sebuah karya al-Khazin yang membahas hari pertama pada bulan Muharam. Pada karyanya yang lain, al-Khazin mencoba menjelaskan makna tanggal Jewish Passover pada tahun penyaliban Yesus dengan memberikan bukti-bukti yang akurat. Pada tanggal ini, orang-orang Yahudi melakukan suatu festival keagamaan untuk memperingati pembebasan kaum mereka dari belenggu perbudakan di Mesir.

Al-Khazin meninggal dunia pada tahun 971 (360 H).

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim
Biografi Abdus Salam: Muslim Pertama Peraih Nobel Fisika

Biografi Abdus Salam: Muslim Pertama Peraih Nobel Fisika

Agustus 19, 2012 0
Mohammad Abdus Salam (1926-1996) adalah seorang fisikawan dan satu-satunya penerima hadiah Nobel dari Pakistan. Lahir di Jhang, Punjab, Pakistan, Abdus Salam menempuh pendidikan S1 dan S2-nya di Universitas Punjab sebelum memperoleh beasiswa ke Universitas Cambridge. Di sana, dia mendapatkan gelar BA dengan double first-class honours di bidang fisika dan matematika pada tahun 1949. Pada tahun 1950, Abdus Salam memenangkan Smith's Prize dari Universitas Cambridge untuk the most outstanding pre-doctoral contribution to physics.

Abdus Salam menyelesaikan studi doktoralnya di bidang fisika teori (elektrodinamika kuantum) di universitas yg sama. Sejak sebelum disertasinya komplit, karya-karya ilmiah Abdus Salam telah dikenal di dunia internasional. Pada tahun 1958, Abdus Salam mendapatkan Adams Prize dari Universitas Cambridge sebagai first-class international researcher di bidang matematika. Pada usia 33 tahun, di tahun 1959, Abdus Salam menjadi salah satu anggota termuda Fellow of the Royal Society.

Ada 2 hal yang sangat menarik tentang tokoh yang satu ini. Yang pertama adalah sumbangannya terhadap kemajuan sains di negara berkembang, termasuk di negaranya sendiri, Pakistan.

Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, Abdus Salam kembali ke Pakistan dengan tujuan mendirikan sekolah berbasis riset. Selama tahun 1951-1954, Abdus Salam mengajar matematika di Government College, Lahore, dan menjadi kepala departemen matematika di Universitas Punjab. Karena ternyata tidaklah mungkin mengejar karir riset di bidang fisika teori di Pakistan, Abdus Salam kemudian menerima tawaran mengajar dari Universitas Cambridge. Pada tahun 1957, Abdus Salam menjadi profesor bidang fisika teori di Imperial College, London. Di sana dia bertahan hingga masa pensiunnya.

Selama berkarya di luar negeri, Abdus Salam beberapa kali kembali negara asalnya, Pakistan, sebagai penasihat kebijakan sains. Abdus Salam berperan penting dalam pembentukan Pakistan Atomic Energy Comission (PAEC) dan Space and Upper Atmosphere Research Comission (SUPARCO), lembaga riset atom dan ruang angkasa Pakistan. Juga dalam pembentukan superior science colleges di seluruh Pakistan yang bertujuan memajukan sains di negara tersebut.
Biografi Abdus Salam: Muslim Pertama Peraih Nobel Fisika
Salah satu sumbangsih penting Abdus Salam terhadap negara berkembang adalah pembentukan International Centre for Theoretical Physics (ICTP) dengan program "Associateships"-nya. Melalui program ini, fisikawan-fisikawan muda dari negara berkembang bisa mendapat kesempatan selama 9 bulan untuk melakukan riset dan bersentuhan dengan komunitas internasional di Trieste. Abdus Salam juga mendirikan TWAS atau The Academy of Sciences for the Developing World yang juga bertujuan memajukan dan memfasilitasi sains di negara berkembang.

Abdus Salam menggunakan uang yg didapatnya dari penghargaan Atoms for Peace Medal and Award sebagai dana awal program Associateship ICTP dan membiayai fisikawan-fisikawan muda dari Pakistan untuk mengunjungi Trieste. Hadiah uang yang diterimanya dari penghargaan nobel sama sekali tidak digunakan untuk kepentingan pribadi dan keluarganya, tapi seluruhnya dihabiskan untuk kepentingan ilmuwan-ilmuwan dari negara berkembang.

Hal kedua yang sangat menarik dari tokoh ini adalah ketaatannya sebagai seorang Muslim. Abdus Salam adalah anggota Ahmadiyya Muslim Community. Dalam pidato penerimaan hadiah nobelnya, Abdus Salam mengutip ayat Qur'an sebagai berikut:
"Thou seest not, in the creation of the All-merciful any imperfection, Return thy gaze, seest thou any fissure. Then Return thy gaze, again and again. Thy gaze, Comes back to thee dazzled, aweary." Yang kemudian dilanjutkan dengan: "This, in effect, is the faith of all physicists; the deeper we seek, the more is our wonder excited, the more is the dazzlement for our gaze".