Tampilkan postingan dengan label sistem ekskresi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sistem ekskresi. Tampilkan semua postingan
Pengeluaran Zat pada Manusia

Pengeluaran Zat pada Manusia

Maret 02, 2016 0
Proses metabolisme yang berlangsung dalam tubuh manusia beberapa diantaranya menghasilkan zat-zat yang berguna bagi proses metabolisme selanjutnya, beberapa yang lain menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna lagi bagi tubuh dan bahkan dapat meracuni sel/jaringan dalam tubuh manusia.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut, maka tubuh manusia dilengkapi dengan mekanisme pengeluaran zat.
Pengeluaran zat yang terjadi pada tubuh manusia meliputi 3 proses , yaitu :
  1. ekskresi, yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme baik berupa H2O, CO2, urea, asam urat dan lainnya. Dilaksanakan oleh sistem ekskresi , seperti : ginjal, hati, paru-paru dan kulit.
  2. sekresi, yaitu proses pengeluaran zat hasil metabolisme baik berupa enzim, hormon. dilaksanakan oleh sistem kelenjar dan sistem endokrin/sistem hormonal.
  3. defekasi, yaitu proses pengeluaran zat zat sisa pencernaan makanan yang tidak terserap oleh usus penyerapan, berupa faces. Dilaksanakan oleh sistem pencernaan makanan terutama rektum dan anus.
Bagian-bagian sistem ekskresi manusia, fungsi serta mekanisme kerjanya.
Sistem ekskresi manusia dibangun oleh organ-organ ekskresi yang meliputi : ginjal, hati, paru-paru dan kulit.

Kulit
Sebagai bagian dari dari sistem ekskresi, kulit manusia berfungsi mengeluarkan air dan garam-garam mineral dalam bentuk keringat melalui pori-pori kulit. Prosesnya terjadi ketika darah yang mengandung kadar air dan garam mineral tinggi yang melewati kelenjar keringat , maka kelenjar keringan akan menyerap air dan garam mineral yang terbawa darah. Dalam keadaan normal tubuh manusia mengeluarkan keringat sebanyak 50 ml setiap jam,

Hati
sebagai organ ekskresi, hati mengeluarkan air, asam empedu, garam empedu, kolesterol, fosfolipid, zat warna empedu bilirubin dan biliverdin, urea dan amonia dalam bentuk cairan empedu yang dalam sistem pencernaan berperan dalam mencerna dan mengemulsikan lemak dalam usus. Cairan empedu dibuang dari tubuh bersama-sama dengan sisa-sisa bahan makanan yang tidak tercerna dalam bentuk faces. Hati manusia dalam keadaan normal mengekskrseikan cairan empedu 800 - 1000 ml.

Paru-paru
Dalam sistem ekskresi, paru-paru mengeluarkan H2O dalam bentuk uap dan CO2 / karbondioksida. Proses pengeluarannya berlangsung bersamaan dengan proses menghembuskan udara pernapasan ( ekspirasi ).

Ginjal
Merupakan organ ekskresi utama pada manusia yang membentuk sistem urinaria dan membuang sisa metabolisme berupa urea, amonia, air , asam urat dan lainnya dalam bentuk urin / air seni. Dalam melaksanakan fungsi ekskresi, ginjal dilengkapi dengan organ-organ pendukung seperti saluran urin ( ureter ), kantung urin ( vesica urinaria ) dan uretra / saluran pembuangan.
Proses pembentukan urin meliputi 3 tahapan, yaitu :
  1. Filtrasi, berlangsung di bagian kapsul bowman dan glomerulus, terjadi penyaringan zat-zat sisa metabolisme dalam darah. Komponen yang tersaring antara lain  : air, glukosa, asam amino, NaCl. Produknya dinamakan urin primer atau filtrat glomerulus.
  2. Reabsorbsi, berlangsung di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle. Terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna, seperti glukosa, asam amino. Produknya berupa urin sekunder / filtrat tubulus.
  3. Augmentasi, berlangsung di bagian tubulus kontortus distal, terjadi proses penambahan zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. produksnya berupa urin yang sesungguhnya dengan kandungan tertinggi adalah air dan juga urea serta zat-zat lainnya yang tidak diperlukan tubuh.
 Demikian lah sistem pengeluaran zat yang terjadi di dalam tubuh manusia.
Beberapa Gangguan, kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi

Beberapa Gangguan, kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi

Maret 20, 2012 0
Seperti halnya system organ yang lain, system ekskresi tidak luput juga dari gangguan dan kelainan, ataupun penyakit, baik akibat infeksi kuman / mikroba pathogen maupun penyebab lainnya yang terkadang tidak / belum diketahui.
Berikut ini adalah beberapa kelainan, gangguan dan penyakit yang lazim terdapat pada system ekskresi manusia terutama system urinaria.

Beberapa Kelainan , gangguan pada system urinaria.

  1. Anuria, merupakan gangguan kemampuan ginjal dalam membentuk urin akibat kegagalan fungsi ginjal
  2. Albuminuria, suatu gangguan yang ditandai oleh adanya senyawa protein pada urin. Ini bias disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus
  3. Batu ginjal, yaitu gangguan yang berupa endapan kristal kalsium fosfat yang kemudian menggumpal layaknya batu. Sehingga disebut sebagai batu ginjal. Keberadaan batu ginjal dalam saluran urinaria ini bisa menyebabkan terjadinya stagnasi urin
  4. Nefritis, yaitu gangguan berupa peradangan pada bagian ginjal yang menyebabkan kerusakan jaringan ginjal sehingga fungsi ginjal sebagai organ ekskresi menjadi terganggu.
  5. Nefritis akut, disebabkan oleh penyakit menular, terutama penyakit jengkering ( scarlet fever ) . Biasanya ini terjadi pada anak-anak dan remaja. Nefritis yang kronis biasanya terjadi pada orang yang lebih tua usianya dengan tanda-tanda , seperti ; hipertensi, pengerasan pembuluh darah ( sclerosis ) pada ginjal  atau bias juga glomerulus dan tubula telah mengalami kerusakan cukup lama.
  6. Gagal ginjal, merupakan kegagalan fungsi ginjal yang akut dan dapat menimbulkan nefritis, luka, perdarahan bahkan fungsi jantung berhenti secara tiba-tiba .
  7. Uremia, merupakan suatu kondisi di mana darah mengandung zat-zat sisa metabolisme seperti urea dan tidak mampu diekskresikan. Kondisi ini berlanjut dengan munculnya odeem / bengkak pada bagian tubuh terutama pada bagian anggota gerak bawah ( kaki ).
  8. Sistitis, merupakan peradangan pada  membrane mukosa yang melapisi kantung urin ( vesica urinaria ) disebabkan oleh infeksi mekroba tertentu ataupun peradangan ginjal yang meluas hingga kantung urin.
Inilah beberapa gangguan, kelainan maupun penyakit yang bisa ditemukan pada sistem urinaria manusia .
STRUKTUR SISTEM EKSKRESI MANUSIA

STRUKTUR SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Februari 17, 2012 0
Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh mahkluk hidup. Untuk melaksanakan proses ini, tubuh manusia didukung oleh sebuah sistem organ yang cukup kompleks yang dinamakan sistem ekskresi.
Sebelum mempelajari lebih lanjut sturktur sistem ekskresi manusia, perlu kita ingat kembali bahwa di dalam tubuh manusia dikenal adanya 3 proses pengeluaran zat. Ketiga proses tersebut adalah ekskresi, sekresi dan defekasi. Masih ingat perbedaan ketiga proses pengeluaran zat tersebut ?
Ya...ekskresi merupakan proses pembuangan zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna bagi tubuh (misalnya : gas CO2, urea, air, NH3, amonia, asam urat ), sekresi merupakan proses pengeluaran zat hasil metabolisme yang berguna bagi tubuh ( misalnya : hormon, enzim ), sedangkan defekasi merupakan proses pembuangan zat sisa-sisa pencernaan makanan.
Secara struktural, sistem ekskresi manusia terdiri atas 4 organ utama yaitu : paru-paru, kulit, hati dan ginjal ( ginjal membentuk sistem urinaria ).

Paru-paru ( Pulmo / lung ).
Paru-paru selain berfungsi sebagai organ utama sistem respirasi, juga sekaligus berfungsi sebagai organ ekskresi karena kemampuannya membuang sisa metabolisme berupa air dalam bentuk uap air dan gas karbondioksida yang merupakan hasil samping dari proses respirasi sel.

Kulit ( integumen )
Kulit merupakan lapisan terluar tubuh yang salah satu fungsinya adalah membuang sisa-sisa metabolisme berupa garam mineral melalui sebuah proses yang kita kenal dengan istilah “ b erkeringat “ yang di”kerjakan” oleh kelenjar keringat yang terletak pada lapisan dermis bagian bawah dari kulit.

Hati ( hepar ).
Kerja hati sebagai sistem ekskresi boleh dibilang jauh lebih kompleks daripada sistem kerja kedua organ paru-paru, dan kulit.
Hati mensekresi enzim orginase yang mengkatalisis penguraian orginin ( salah satu jenis asam amino ) menjadi asam amino ornitin dan urea. Ornitin selanjutnya akan mengikat NH3 dan CO2, sedangkan urea diangkut menuju ginjal untuk dibuang bersama urine. Selain itu, di dalam hati juga terjadi perombakan eritrosit tua menjadi senyawa globin dan hemin. Senyawa hemin selanjutnya diubah menjadi bilirubin dan biliverdin yang selanjutnya dikeluarkan dari dalam tubuh bersama feces. Bilirubin dioksidasi sehingga berwarna kuning kecokelatan ( inilah yang memberi warna pada urine dan feces ).

Ginjal ( ren )
Di Indonesia, ginjal dikenal dengan sebutan buah pinggang ( mungkin karena letaknya berada di bagian sekitar pinggang ). Ginjal merupakan organ utama sistem ekskresi yang menyusun sistem urinaria dengan tugas utama membuang sisa-sisa metabolisme berupa air, urea, dan ion-ion anorganik. Untuk menjalankan fungsinya ginjal yang berjumlah sepasang ini didukung oleh organ-organ pendukung lain seperti ureter, kantungurine dan uretra.
CARA PENGELUARAN CAIRAN DARI DALAM TUBUH MANUSIA

CARA PENGELUARAN CAIRAN DARI DALAM TUBUH MANUSIA

November 21, 2011 0

Sebagaimana kita ketahui, tubuh manusia terdiri atas cairan tubuh dengan total jumlah cairan tubuh ( Total Body Water / TBW ) bervariasi antara 40% sampai dengan 80% dari berat badan ( BB ). Misalnya : pada bayi 70% - 80% dari berat badan, orang dewasa 50%-60% dari berat badan, usia 60 tahun ke atas 40%-50%.
Pada postingan kali ini, pelajaran biologi sma akan menjelaskan mengenai bagaimana cara pengeluaran cairan dari dalam tubuh.
Pengeluaran cairan tubuh terjadi melalui beberapa organ yang termasuk dalam kelompok organ-organ ekskresi. Beberapa di antara mereka adalah :

1.       Ginjal ( Ren ).
Ginjal merupakan organ pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah untuk disaring setiap hari. Cairan tubuh dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk urine dengan produksi urin rata-rata 1 ml/kg/jam untuk semua usia atau sekitar 1,5 liter/hari. Jumlah produksi urin oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH( Antidiuretik Hormon )  dan Aldosteron.
2.       Kulit.
Pengeluaran cairan tubuh melalui kulit di atur oleh saraf simpatis yang merangsang aktifitas kelenjar keringat. Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas otot , temperatur / suhu lingkungan yang meningkat dan demam tubuh.  Pengeluaran cairan tubuh melalui kulit disebut juga isensible Water Loss ( IWL ) sekitar 15 – 20 ml/kg BB/24 jam.
3.       Paru-paru.
Selain sebagai organ respirasi, paru-paru juga merupakan organ ekskresi yangmengeluarkan air dalam bentuk uap air bersamaan dengan proses menghembuskan nafas / proses ekspirasi. Paru-paru menghasilkan IWL ( isensible Water Loss ) sekitar 400 ml/hari. Meningkatnya cairan tubuh yang hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman nafas akibat pergerakan atau demam.
4.       Gastrointestinal.
Dalam kondisi normal, cairan yang dilepaskan dari gastrointestinal sekitar 100-200 ml setiap hari. Perhitungan IWL ( isensible Water Loss ) secara keseluruhan adalah 10-15 cc/kg BB/24 jam, dengan kenaikan 10% dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1 derajat Celcius.

gangguan proses pengeluaran cairan dalam tubuh yang dilakukan oleh keempat organ di atas sudah barang tentu akan menimbulkan gangguan serius dalam tubuh manusia.