Tampilkan postingan dengan label sistem hormon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sistem hormon. Tampilkan semua postingan
Sistem Endokrin ( Sistem Hormon )

Sistem Endokrin ( Sistem Hormon )

April 01, 2015 0

Sistem hormon atau sistem endokrin adalah sistem yang meliputi aktivitas beberapa kelenjar yang mengatur dan mengendalikan  aktivitas  tubuh.  Kelenjar endokrin adalah kelanjar yang tidak mempunyai saluran khusus yaitu saluran yang bermuara langsung ke dalam pembuluh darah dan bukan ke dalam rongga tubuh, oleh sebab itu disebut sebagai kelenjar buntu.
Sistem hormon merupakan Komponen sistem koordinasi bersama-sama dengan sistem saraf. Kemampuan luar biasa yang secara spontan muncul pada seseorang karena ketakutan, selain disebabkan oleh kerja sistem saraf,  juga dipengaruhi oleh kerja sistem hormone yang dihasilkan dari kelenjar buntu.

Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar endokrin/kelenjar buntu dapat dibedakan menjadi 3 :
  • Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan pada proses metabolisme. 
  • Kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu, misalnya hormon kelamin 
  • Kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar timus yang terdapat dirongga dada.
Dilihat dari aspek macam, letak dan fungsinya, dapat dibedakan :

1.Kelenjar Hipofisis (kelenjar pituitar)
Letak di dalam lekukan tulang sela tursika di bagian tulang baji
Kelenjar hipofisis disebut “master of glands”, sebab hipofisis lobus posterior (bagian belakang), dan hipofisis lobus intermedia ( bagian tengah ).
Gambar : Susunan endokrin manusia

a.Hipofisis lobus anterior
Hormon yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Tirotrofin (tiroid stimulating hormon, TSH)
Fungsi merangsang tiroid untuk berproduksi
Hormon adrenokortikotropik :  (kortikonrofin, ACTH)
Fungsi merangsang korteks anak ginjal (kelenjar adrenal) untuk berproduksi
Gonadotrofin, terdiri atas hormon berikut :
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
Fungsi :
Pada wanita untuk merangsang pertumbuhan folikel dari ovarium dan merangsang sel-sel folikel menghasilkan estrogen
Pada pria merangsang pertumbuhan tubulus seminiferus dan spermatogenesis (pembentukan sperma)
Luteinizing hormon (LH)
Fungsi :
Pada wanita merangsang ovulasi dan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan progesteron dan estrogen
Pada pria merangsang sel interstitial dalam testis berkembang dan memproduksi testosteron.  Disebut pula interstitial Cell Stimulating Hormon(ICSH).
Hormon somatotrofin (growth hormon, GH)
Fungsi mempengaruhi pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh.
Prolaktin (luteotropic hormon, LTH)
Fungsi merangsang kelenjar susu (glandula marmae) untuk berproduksi.

b.Hipofisis lobus posterior
Hormon yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Hormon vasopressin (antidiuretik hormon, ADH)
Fungsi mengatur kadar air dalam tubuh dan darah melalui penyerapan air oleh tubulus kontorti, sehingga mencegah pembentukan urine dalam jumlah banyak. Kekurangan hormon ini menyebabkan diabetes insipidus.
Hormon oksitosin
Fungsi merangsang kontraksi otot polos uterus penting dalam proses kelahiran.

c.Hipofisis lobus intermedia
Pada manusia, hormon yang dihasilkan oleh lobus tengah belum jelas fungsinya. Pada beberapa spesies binatang, hipofisis bagian tengah menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH) yang disebut juga intermedin atau melanotropin yang berfungsi untuk menaikkan pigmentasi kulit.

2.Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)
Letak dibawah laring, di kiri kanan trakea. Hormon yang dihasilkan hormon tiroksin yang terdiri atas asam amino dan yodium.
Fungsi  mengatur kecepatan metabolisme, proses pertumbuhan, dan diferensiasi jaringan tubuh. Kekurangan menyebabkan kretinisme dengan pertumbuhan jasmani dan kecerdasan terhambat.
Kelebihan menyebabkan basedow yang ditandai dengan :
metabolisme meningkat, perasaan gugup dan emosional, nadi dan napas cepat dan tidak teratur
kelebihan hormon ini pada saat pertumbuhannya menyebabkan gigantisme.

3. Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok)
Letak dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan. Parathormon (PTH). Fungsi berperan dalam metabolisme kalsium (Ca) dan fostat dalam darah.  Kekurangan menyebabkan kekejangan otot.

4. Kelenjar adrenal
Letak di atas ginjal
  • Bagian korteks (luar). Hormon yang dihasilkan hormon deoksikortisondan kortison. Fungsi mempengaruhi proses penyerapan. Kekurangan menyebabkan penyakit adison. 
  • Bagian medula (dalam). Hormon yang dihasilkan adrenalin, (epinefrin atau suprarenalis). Fungsi :Mengubah glikogen menjadi glukosa, Menyempitkan pembuluh darah sehingga menaikkan tekanan darah
5. Kelenjar Langerhans (kelenjar pankreas)
Letak pada pankreas. Hormon yang dihasilkan hormon insulin.
Fungsi :
Mengubah glukosa menjadi glikogen
Bersama dengan andrenalin mengatur kadar gula dalam darah 0,1%
Kekurangan menyebabkan diabetes melitus.

6. Kelenjar kelamin (Gonad)
Kelenjar kelamin pria
Letak testis, hormon yang dihasilkan hormon testosteron
Fungsi :
1).  Menyebabkan timbulnya sifat-sifat seks sekunder pada pria
2). Mempengaruhi spermatogenisis
Kelenjar kelamin wanita
Letak ovarium, hormon yang dihasilkan estrogen dan progesteron
Fungsi esterogen :
1). Pematangan sel-sel kelamin
2). Memeliharaan sistem reproduksi
3). Pertumbuhan alat kelamin dan menimbulkan tanda-tanda seks sekunder
pada wanita
Fungsi progesteron : mempersiapkan uterus untuk menerima embrio. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum di dalam ovarium.

7. Kelenjar Timus (kelenjar kacang). letak pada tulang dada, fungsi mempengaruhi pertumbuhan somatotrof (hormon pertumbuhan). Kekurangan menyebabkan kretinisme (kekerdilan) dan jika Kelebihan :
menyebabkan gigantisme (tubuh raksasa), menyebabkan akromegali (pertumbuhan ujung-ujung tulang pipi ke arah samping)

Berdasarkan uraian di atas, coba anda pikirkan jawaban dari pertanyaan berikut !
  1. Dalam dunia medis, ada istilah KB hormonal. Apa maksudnya ? 
  2. Pada orang yang menderita penyakit kencing manis ( diabetus mellitus ) dalam kehidupannya memerlukan suntikan hormon insulin. Apa sebabnya ? 
  3. Bagaimana manusia bisa membuat hormon insulin di luar tubuh manusia ?
Beberapa Hal Seputar Sistem Endokrin

Beberapa Hal Seputar Sistem Endokrin

Maret 26, 2012 0
Sistem endokrin dibangun oleh kelenjar endokrin sebagai salah satu efektor.
Kelenjar endokrin sendiri merupakan organ tubuh ( organ interna ) yang tersusun oleh suatu kelompok sel yang mensekresikan produk kimia organik yang khas, langsung ke sirkulasi darah atau ke jaringan di sekitarnya tanpa melalui saluran

SIFAT KHAS KELENJAR ENDOKRIN
  • Merupakan organ penghasil hormon , melalui sebuah proses yang dinamakan sekresi. 
  • Tidak bersaluran, di mana hormone yang disekesikan tidak melewati pembuluh namun langsung tersebar ke bagian tubuh melalui perantara darah yang mengalir ke seluruh bagian tubuh.
  • Kaya vaskularisasi 
  • Umumnya multiseluler 
PERANAN secara umum HORMON , antara lain :
-          Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tubuh
-          Mengatur kerja sistem reproduksi
-          Mempertahankan homeostasis
-          Integrasi dan koordinasi
Beberapa sifat umum hormone, antara lain : 
  1. TERDAPAT 3 KELAS HORMON YAITU PEPTIDA, STEROID DAN DERIVAT AMINA
  2. BEBERAPA HORMON POLIPEPTIDA DIBUAT SEBAGAI PREKURSOR YANG TIDAK AKTIF (PROHORMON) 
  3. BERAKTIVITAS DALAM KONSENTRASI YANG SANGAT KECIL (MIKROMOLAR (10-6 m) S.D PIKOMOLAR (10-12m)).
  4. SEBAGIAN BESAR BERUMUR PENDEK HANYA DALAM KISARAN MENIT KARENA DIBUAT INAKTIF OLEH AKTIVITAS ENZIM.
  5. BEBERAPA HORMON BEREAKSI SEGERA, (DALAM HITUNGAN DETIK, MISAL ADRENALIN) LAINNYA SANGAT LAMBAT (HITUNGAN JAM/HARI, MISAL TIROID DAN ESTROGEN),
  6. HORMON BERIKATAN DENGAN RESEPTOR SPESIFIK PADA MEMBRAN ATAU DI DALAM SITOPLASMA SEL TARGET,
  7. HORMON ADA YANG MEMILIKI PEMBAWA PESAN KEDUA (SECOND MESSENGER) INTRASELULER
Macam Komunikasi Hormonal.
Pada prinsipnya, komunikasi hormonal bias diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1.      ENDOKRIN
            hormon dari kelenjar langsung disekresikan ke dalam pembuluh darah menuju organ targetnya.
2.      PARAKRIN
            hormon dari kelenjar langsung disekresikan ke jaringan di sekitarnya tanpa melalui pembuluh darah
3.      AUTOKRIN
            hormon yang disekresikan oleh kelenjar endokrin mempengaruhi kelenjar itu sendiri

Mekanisme Aksi hormonal . 
  • Laju sekresi hormon ke peredaran darah dapat dimodulasi dengan cara merespon tingkat  pengaktifan sel target,
  • Tipe-tipe sel target tempat hormon beraktivitas harus mampu mengenali hormon tersebut sebagai molekul yang spesifik,
  • Sel-sel target harus memiliki mekanisme untuk menerjemahkan pesan yang dibawa oleh hormon sehingga sistem enzim yang dimiliki sel target  dapat merespon dengan tepat. 
  •  Respon yang terjadi bertingkat sesuai dengan konsentrasi hormon yang mencapai sel targetSistem ini harus cukup sensitif untuk merespon konsentrasi hormon yang sangat rendah dalam sirkulasi (piko s.d nano molar),
Kontrol Sistem Endokrin.
Kontrol sistem endokrin meliputi :  
  1. KONTROL SEDERHANA. Pada tahapan ini hormon diproduksi   untuk menginduksi respon sesaat, misal saat melepaskan hormon GnRH dari hipotalamus, 
  2. UMPAN BALIK NEGATIF hormon yang disekresikan akan menghasilkan respon, dan respon yang dihasilkannya akan menghambat pembebasan hormon tersebut, 
  3.  UMPAN BALIK POSITIF hormon akan menghasilkan respon, dan respon yang dihasilkannya akan menstimulasi pembebasan hormon tersebut, misal hormon Oksitosin pada saat proses kelahiran dan menyusui,
  4. KONTROL PENGHAMBATAN, hormon yang sekresinya dikontrol oleh hormon penghambat, atau faktor penghambat lainnya misalnya faktor saraf, contoh  hormon pertumbuhan (GH), 
  5. KONTROL METABOLIK. Beberapa hormon disintesis dalam bentuk prekursor yang tidak aktif misal testosteron yang untuk dapat beraktivitas harus diubah terlebih dahulu menjadi dihidrotestosteron, tiroksin  harus dikonversi menjadi triiodotironin
Kelenjar Hipofisis : macam hormon dan fungsinya

Kelenjar Hipofisis : macam hormon dan fungsinya

Mei 24, 2011 0
Dalam sistem endokrin, kelenjar hipofisis merupakan koordinator utama dalam proses koordinasi kimia di dalam tubuh. Oleh sebab itu, kelenjar hipofisis ini mendapat julukan " master of glands ". 
Lokasi kelenjar ini tepat di dalam lekukan tulang sela tursika di bagian tengah tulang baji.
Secara garis besar, kelenjar hipofisis terbagi menjadi 3 lobus ( bagian ), yaitu : lobus anterior, lobus intermedia, dan lobus posterior.

Lobus anterior
Merupakan bagian depan hipofisis. Bagian ini menghasilkan berbagai macam hormon dengan fungsi yang berbeda. Beberapa hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior, antara lain :
  1. hormon tirotropin ( Thyroid Stimulating Hormone ) yang bertugas untuk merangsang kelenjar tiroid sehingga memproduksi hormon tiroksin
  2. hormon adrenokortiko tropin ( ACTH ) yang berfungsi merangsang korteks adrenal untuk memproduksi kortikosteroid
  3. Folikel stimulating hormone yang pada wanita berperan dalam merangsang perkembangan ovarium dan menekan sekresi esterogen. Sedangkan pada pria berperan menstimulasi testis untuk memproduksi spermatozoa.
  4. Hormon somatotrof, berguna dalam merangsang pertumbuhan tubuh terutama pemanjangan tulang.
  5. Prolaktin ( luteotropic hormon ) atau laktogen, yang berperan dalam menstimulasi kelenjar susu ( glandulla mammae ) untuk mensekresi ASI.
Lobus Intermedia
merupakan bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang bersifat unik karena bagian ini akan mengalami kemunduran ( rudimenter ) selama masa pertumbuhan dan belum secara jelas diketahui fungsinya. Penelitian yang dilakukan pada katak menemukan bahwa bagian ini menghasilkan melanosit stimulating hormone atau intermedin yang berperan dalam mengatur pigmentasi ( perubahan warna kulit ) dalam hal ini mengatur penyuburan pigmen melanin.

Lobus Posterior
Merupakan bagian belakang dari kelenjar hipofisis. Bagian ini menghasilkan dua jenis hormon, yaitu :
  1. Antidiuretik Hormone atau hormon vasopresin. Hormon ini berfungsi dalam : mengatur kadar air dalam tubuh dan darah melalui absorbsi air oleh tubulus kontorti ( pada ginjal ) sehingga dapat mengatur banyak sedikitnya jumlah urine yang dihasilkan.Selain itu juga ikut berperan dalam mengatur tekanan darah.
  2. Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi otot polos pada dinding uterus. Terutama penting dalam proses persalinan.