Bagi manusia, bioteknologi sebenarnya bukan barang yang baru. Dalam kenyataannya bioteknologi sudah ada sejak zaman sebelum masehi. Misalnya orang Samaria dan Babilonia telah mengenal minuman bir sejak 6000 tahun sebelum masehi. Orang Mesir telah membuat adonan kue asam ( menggunakan bakteri asam ) sejak tahun 400 SM ( Sebelum Masehi ). Kemampuan mikroorganisme melakukan fermentasi ( “peragian” ) pertamakali ditemukan oleh Louis Pasteur ( 1857 – 1876 ). Fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme tertentu menjadi prinsip dasar pengembangan bioteknologi tradisional atau konvensional, dengan produk-produk berupa : tempe, bir , tape, kecap, keju, susu asam, roti dan lain-lain.
Perkembangan lebih lanjut di masa kini, bioteknologi sudah memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya yang telah direkayasa secara in vitro sesuai dengan keinginan manusia. Adanya rekayasa secara in vitro yang dilakukan manusia terhadap agen-agen hayati menjadi prinsip utama bioteknologi modern. Misalnya melalui teknik rekayasa genetic manusia dapat “ memaksa” mikroorganisme tertentu untuk memproduksi hormone insulin dalam skala industri. Melalui teknik kultur jaringan, manusia dapat memperoleh bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, pada dasarnya bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua jenis , yaitu : bioteknologi konvensional / tradisional dan bioteknologi modern.Proses pembuatan Tempe ( contoh Bioteknologi konvensional ). Tempe merupakan salah satu produk bioteknologi yang sudah dikenal sejak jaman dahulu. Proses pembuatan tempe sangat mudah, menggunakan bahan dan peralatan sederhana.
Tahap-tahap pembuatan tempe., sbb :
- Kacang kedelai dicuci bersih, lalu direndam dalam air dingin selama1 hari
- Kacang kedelai dikupas kulitnya, lalu direbus
- Pemberian ragi tempe ( berisi spora jamur dari jenis Rhizopus sp )
- Dibungkus/disimpan ditempat tertutup
- setelah 2 - 3 hari produk tempe siap dikonsumsi
Bioteknologi produksi Insulin ini dilakukan dengan memanfaatkan jasa Escherichia coli melalui suatu teknologi yang disebut dengan rekayasa genetic menggunakan peralatan modern.
Adapun tahap-tahap rekayasa genetic dalam pembuatan insulin adalah sebagai berikut :
- Identifikasi gen insulin manusia
- Isolasi plasmid dari sel E.coli
- Penyisipan gen insulin ke dalam plasmid ( terbentuk Plasmid rekombinan )
- Injeksi plasmid rekombinan ke dalam sel E.coli
- Membiakkkan E.coli yang mengandung plasmid rekombinan
- Menginduksi E.coli yg mengandung plasmid rekombinan untuk memproduksi insulin
- Mengisolasi dan memurnikan hormone insulin
- HORMON INSULIN