Kelenjar Hipofisis : macam hormon dan fungsinya

Kelenjar Hipofisis : macam hormon dan fungsinya

Mei 24, 2011 0
Dalam sistem endokrin, kelenjar hipofisis merupakan koordinator utama dalam proses koordinasi kimia di dalam tubuh. Oleh sebab itu, kelenjar hipofisis ini mendapat julukan " master of glands ". 
Lokasi kelenjar ini tepat di dalam lekukan tulang sela tursika di bagian tengah tulang baji.
Secara garis besar, kelenjar hipofisis terbagi menjadi 3 lobus ( bagian ), yaitu : lobus anterior, lobus intermedia, dan lobus posterior.

Lobus anterior
Merupakan bagian depan hipofisis. Bagian ini menghasilkan berbagai macam hormon dengan fungsi yang berbeda. Beberapa hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior, antara lain :
  1. hormon tirotropin ( Thyroid Stimulating Hormone ) yang bertugas untuk merangsang kelenjar tiroid sehingga memproduksi hormon tiroksin
  2. hormon adrenokortiko tropin ( ACTH ) yang berfungsi merangsang korteks adrenal untuk memproduksi kortikosteroid
  3. Folikel stimulating hormone yang pada wanita berperan dalam merangsang perkembangan ovarium dan menekan sekresi esterogen. Sedangkan pada pria berperan menstimulasi testis untuk memproduksi spermatozoa.
  4. Hormon somatotrof, berguna dalam merangsang pertumbuhan tubuh terutama pemanjangan tulang.
  5. Prolaktin ( luteotropic hormon ) atau laktogen, yang berperan dalam menstimulasi kelenjar susu ( glandulla mammae ) untuk mensekresi ASI.
Lobus Intermedia
merupakan bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang bersifat unik karena bagian ini akan mengalami kemunduran ( rudimenter ) selama masa pertumbuhan dan belum secara jelas diketahui fungsinya. Penelitian yang dilakukan pada katak menemukan bahwa bagian ini menghasilkan melanosit stimulating hormone atau intermedin yang berperan dalam mengatur pigmentasi ( perubahan warna kulit ) dalam hal ini mengatur penyuburan pigmen melanin.

Lobus Posterior
Merupakan bagian belakang dari kelenjar hipofisis. Bagian ini menghasilkan dua jenis hormon, yaitu :
  1. Antidiuretik Hormone atau hormon vasopresin. Hormon ini berfungsi dalam : mengatur kadar air dalam tubuh dan darah melalui absorbsi air oleh tubulus kontorti ( pada ginjal ) sehingga dapat mengatur banyak sedikitnya jumlah urine yang dihasilkan.Selain itu juga ikut berperan dalam mengatur tekanan darah.
  2. Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi otot polos pada dinding uterus. Terutama penting dalam proses persalinan.

Ekositem

Ekositem

Mei 20, 2011 0
Di alam akan selalu terjadi interaksi ( hubungan timbal balik ) antara makhluk hidup dengan lingkungannya pada suatu kondisi tertentu. Interaksi ini membentuk suatu ekosistem.
Sebuah ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
  1. Komponen Biotik, yang terdiri dari semua makhluk hidup ( hewan, tumbuhan, jamur, bacteri, protista ).Masing-masing komponen memiliki fungsi / kedudukan / nichia tertentu , misalnya : 
    -          tumbuhan berfungsi sebagai produsen
    -          hewan sebagai konsumendan beberapa jenis hewan tertentu ( spt : cacing, semut, rayap kelabang dll ) berfungsi sebagai detritivor ( penghancur ), 
    -          bacteri, jamur sebagai decomposer( pengurai )
  1. Komponen Abiotik, terdiri atas semua benda mati seperti : suhu, cahaya, kelembaban, tanah, air, udara ( gas oksigen, karbondioksida, nitrogen dll ), zat hara, salinitas ( kadar garam ) dll.
Antara kedua komponen tersebut membentuk sebuah interaksi , misalnya : suhu akan mempengaruhi aktivitas dan penyebaran hewan, cahaya penting bagi tumbuhan untuk fotosintesis bersama-sama dengan CO2 dan pertumbuhan, oksigen untuk respirasi dan lain-lain. 

Sementara itu, antar komponen biotic juga terjadi interaksi. Perhatikan tabel berikut ini !
Tabel. Macam interaksi antar species / individu makhluk hidup

NO
MACAM INTERAKSI
INDIVIDU

KETERANGAN
I
II
1.
Kompetisi
--
--
Terjadi persaingan dalam memperoleh kebutuhan hidup (makanan), Populasi yang kalah akan keluar dari nichia.
2.
Protokooperasi
+
+
Kedua belah pihak mendapatkan keuntungan
3.
Mutualisme
+
+
Merupakan keharusan bagi kedua belah pihak
4.
Komensalisme
+
0
Keharusan bagi individu I , individu II tidak terpengaruh
5.
Parasitisme
+
--
Keharusan bagi individu I, individu II terganggu/terhambat
6.
Predasi
+
--
Keharusan bagi individu I, individu II terganggu

Di dalam ekosistem, energi mengalir dan mengalami perubahan. Fenomena ini dikenal dengan nama aliran energi, yang berarti perpindahan materi kimia dari produsen ke konsumen. Materi akan kembali ke lingkungan pada saat komponen biotic mati. Aliran ini berlangsung melalui proses makan memakan yang lebih dikenal dengan istilah rantai makanan.
                                                                                   
Struktur tropi suatu ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. 
Ada 3 macam piramida ekologi, yaitu: 
  • piramida jumlah, 
  • piramida biomass 
  • piramida energi














Pada aliran energi, setiap organisme memasukkan dan menyimpan energi dalam suatu ekosistem. Inin disebut sebagai Produktivitas ekosistem. Ada 2 macam , yaitu :
  1. Produktivitas primer . yaitu kecepatan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk zzat organic oelh organisme autotrof ( produsen )
Seluruh bahan organic hasil sintesis disebut Produktivitas Primer Kotor ( PPK ), sedang bahan organic yang tersimpan di dalam tubuh organisme autotro disebut Produktivas Primer Bersih ( PPB )
  1. Produktivitas Sekunder, kecepatan mengubah bahan organic menjadi simpanan energi kimia baru oleh organisme heterotrop. Pada setiap transfer energi dari konsumen I ke konsumen II dan seterusnya akan terjadi pengurangan energi.
Senyawa Kimia yang berpindah melalui organisme ( rantai makanan ) akan kembali ke lingkungan abiotik secara terus menerus. Pertukaran atau perubahan ini disebut dengan istilah daur biogeokimia. Unsur-unsur kimia yang mengalamai daur ini, antara lain : nitrogen ( N2), karbon ( CO2 ), sulfur (SO4 ), fosfor ( ATP ataupun PO43-), dan air ( H2O ). Unsur-unsur tersebut selalu dan secara terus menerus mengalami siklus, misalnya : CO2 dari lingkungan abiotic diserap tumbuhan untuk fotosintesis membentuk karbohidrat ( C6H12O6) dan oksigen ( O2 ) dilepas ke lingkungan.Di udara,  Oksigen diserap oleh makluk hidup untuk respirasi, menguraikan karbohidrat menjadi H2O, CO2 yang dilepaskan ke lingkungan dan ATP.
Komponen-komponen Abiotik Ekosistem

Komponen-komponen Abiotik Ekosistem

Mei 13, 2011 0
Sebagaimana telah kita ketahui, sebuah ekosistem terbentuk atas dua komponen utama, yaitu komponen biotic dan komponen abiotik.
Apa yang termasuk dalam komponen abiotik ?

Komponen abiotik meliputi semua benda-benda tidak hidup yang terdapat di dalam suatu ekosistem baik yang secara langsung maupun secara tidak langsung terkait pada keberadaan komponen biotic.
Beberapa komponen abiotik yang biasa menyusun suatu ekosistem antara lain :
  1. Air.
Air yang memiliki rumus kimia H2O mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan komponen biotic dan keseimbangan ekosistem. Dalam ekosistem, keberadaan air dipengaruhi oleh, : salinitas / kadar garam, curah hujan, penguapan / evaporasi, arus air.
  1. Cahaya
Cahaya, utamanya cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi semua mahkluk hidup. Bagi tumbuhan dan organisme yang fotosintetik, cahaya dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam sintesis makanan ( senyawa organic ). Bagi semua organisme cahaya diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
  1. Iklim
Iklim merupakan hasil interaksi antara berbagai macam komponen abiotik. Ikllim berhubungan dengan tingkat kesuburan tanah dan curah hujan
  1. Tanah
Tanah berperan sebagai : tempat hidup / aktivitas kehidupan organisme, sumber nutrient ( nutrient ) utamanya bagi tumbuhan. Keadaan tanah dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain : derajat keasaman ( pH ) tanah, tekstur ( komposisi partikel penyusun ) tanah, unsure makro-unsur mikro dan unsure tambahan..
  1. Suhu udara ( temperature )
Suhu udara berperan dalam aktivitas kehidupan organisme, baik pertumbuhan maupun perkembangbiakan. Setiap organisme mempunyai suhu minimum-suhu optimum dan suhu maksimum yang mempengaruhi proses biokimia dalam tubuh.
  1. Kelembaban Udara.
Kelembaban udara menunjukkan kandungan uap air di dalam udara. Nilai kelembaban udara memiliki kaitan dengan kecepatan penguapan air sehingga berkaitan juga dengan kebutuhan air bagi mahkluk hidup.
FILUM ARTHROPODA

FILUM ARTHROPODA

Mei 02, 2011 0
ciri-ciri filum Arthropoda:
  • triploblastik, tubuh terdiri dari 3 lapisan ( ektoderm , mesoderm dan endoderm dengan rongga tubuh / selom
  • tubuh beruas/berbuku
  • memiliki rangka luar dari zat kitin

Reproduksi :
seksual : dengan peleburan gamet jantan ( spermatozoid )  dan gamet betina ( ovum ) , ada hewan jantan dan betina

Klasifikasi , dibagi menjadi 4 kelas sbb :
Tabel Kelas dari filum Arthropoda dan ciri-cirinya



KELAS

CIRI-CIRI

Contoh genus
/ species

Pembagian tubuh

Habi-tat

Jml anggota gerak

Ciri lain

Crustacea

Sefalotorak
( kepala-dada), dan abdomen ( perut )

air

10 pasang
( 1 ps tiap ruas )

Alat pernapasan insang
Leander sp
( udang )
Macrocheira kaempferi
(kepiting raksasa)

Arachnoi-dea

Sefalothorak dan abdomen

darat

4 pasang kaki pad sefalotorak

Alat pernapasan berupa paru-paru buku


Thelyphonus
( kalajengking )
Mastigopractus
( laba-laba )




Myriapoda


Sefal ( kepala), torak ( dada ) dan abdomen
( perut )


darat


1 pasang pada setiap ruas


Alat pernapasan berupa trakea


Chilopoda
( lipan )
Diplopoda
( kaki seribu )

Insecta

Sefal, torak dan abdomen

Darat , perairan

3 pasang pada torak

Alat pernapasan trakea,
Beberapa dia antaranya ada yang bersayap

Apis
( lebah )
Aedes
( nyamuk )

Peranan anggota filum Arthropoda :
  • sebagian besar menguntungkan manusia, karena : dapat dimakan , pengobatan/bahan obat ,penghasil bahan makanan ( madu ), membantu proses reproduksi pada tanaman
  • beberapa diantaranya ada yang merugikan, karena : merusak tanaman pertanian ( belalang,kutu ), menyebarkan penyakit ( lalat, nyamuk )