Proses  menstruasi beserta pengaturan hormonal yang terjadi

Proses menstruasi beserta pengaturan hormonal yang terjadi

September 30, 2011 0
Menstruasipada wanita merupakan bagian dari siklus seksual yang ditandai dengan keluarnya kotoran melalui liang peranakan ( vagina ) berupa darah, lendir dan sisa-sisa sel / jaringan dari dalam uterus  yang biasanya terjadi setiap satu bulan sekali. Dengan lama waktu antara 4 – 5 hari .
Proses menstruasi berlangsung melalui 3 fase, yaitu :
1.      fase mensis, yaitu fase di mana terjadi pengikisan ketebalan dinding uterus ( endometerium )  yang ditandai dengan adanya perdarahan. Fase mensis terjadi pada hari 1 – 5 .
2.      fase proliferasi, yaitu fase di mana terjadi perbaikan jaringan endometerium  yang mengalami pengikisan melalui proliferasi sel-sel  dari dalam kelenjar yang masih tersisa pada lapisan basal. Kelenjar-kelenjar uterus ini bertambah panjang sedangkan ensometerium semakin tebal. Fase proliferasi berlangsung setelah hari ke 5 sampai hari ke 14 di mana terjadi ovulasi ( pembebasan ovum ).
3.      fase sekretori, yaitu fase di mana dinding kelenjar uterus tidak berarturan dan ukuran lumennya membesar serta terjadi sekresi. Pada fase ini juga terjadi peningkatan jumlah arteri kecil pada endometerium sampai mendekati permukaan. Seminggu setelah ovulasi, terjadi peningkatan aktivitas histology. Kelenjar mengembang dan terjadi penambahan ketebalan jaringan mukosa menjadi sekitar 4 – 5 mm. Pada fase ini uterus siap untuk menerima embrio dan memberi makanan pada embrio muda tersebut. Jika emmbrio tidak berimplantasi, maka aktivitas fase sekretori berakhir dan segera dimulai menstruasi  berikutnya.
Pengaturan hormonal yang terjadi pada proses menstruasi , dimulai ketika hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormone ( GnRH ) yang akan merangsang hipofisis anterior mensekresi LH ( Luteinizinh Hormone )  dan FSH ( Folikel Stimulating Hormone ).. FSH akan merangsang sel-sel folikel untuk mensekresi esterogen, sedangkan LH akan merangsang  sel-sel folikel dan korpus luteum untuk mensekresi progesterone . Meningkatnya  jumlah esterogen mempengaruhi aksis hipotalamohipofisis, sehingga terjadi lonjakan FSH dan LH. Lonjakan LH menyebabkan terjadinya ovulasi. Selesai ovulasi sisa-sisa folikel membentuk korpus luteumyg selanjutnya akan mensekresi esterogen dan progesterone yang semakin meningkat konsentrasinya. Dengan meningkatnya produksi  hormone steroid dan inhibin maka terjadi feedback yang menghambat kerja aksis hipotalamohipofisis sehingga produksi LH dan FSH  berkurang. Akibatnya korpus luteum mengalami degenerasi, sehingga produksi esterogen dan progesterone menurun. Keadaan ini akan merangsang produksi GnRH oleh hipotalamus dan gonadotropin ( LH dan FSH ) oleh hipofisis, sehingga  siklus menstruasi berulang.
Perbedaan Reaksi Terang dengan Reaksi Gelap

Perbedaan Reaksi Terang dengan Reaksi Gelap

September 20, 2011 0
Seperti telah kita ketahui, reaksi fotosintesis terdiri atas dua tahapan yaitu : tahapan Reaksi Terang ( disebut juga Reaksi Hill ) dan Reaksi Gelap ( disebut juga Reaksi Blackman atau siklus Calvin ). Masing-masing tahapan menunjukkan proses reaksi yang berbeda. Namun keduanya merupakan satu rangkaian reaksi  yang tak terpisahkan dari reaksi fotosintesis.
Lalu, apa perbedaan keduanya ?

Perbedaan antara reaksi terang dengan reaksi gelap, secara ringkas dijelaskan dalam tabel seperti berikut ini.
Tabel Perbedaan antara reaksi terang dengan reaksi gelap



NO

DILIHAT DARI

REAKSI TERANG

REAKSI GELAP

1.

Tempat berlangsung

bagian kloroplas bernama Grana

bagian kloroplas bernama Stroma

2.

Sumber energi

Cahaya / matahari

ATP dan NADPH2 dari reaksi terang

3.

Proses yang terjadi

Fotolisis : pemecahan H2O menggunakan energi cahaya menjadi ion Hidrogen dan molekul air

Fiksasi : pengikatan CO2 , penyusunan / pengkombinasian hydrogen dg karbondioksida membentuk gula

4.

Hasilnya

O2, ATP dan NADPH2

Karbohidrat sederhana
Katabolisme Karbohidrat

Katabolisme Karbohidrat

September 11, 2011 0
Di dalam semua sel hidup hampir selalu terjadi reaksi biokimia yang dikenal sebagai proses metabolisme. Salah satu metabolisme yang terjadi di dalam sel hidup adalah katabolisme, yaitu reaksi penguraian / pembongkaran senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dan menghasilkan energi  dalam bentuk ATP ( Adenosin Tri Phosphat ). Katabolisme juga disebut desimilasi, sebab
dalam proses ini energi yang tersimpan ditimbulkan kembali untuk menjalankan aktivitas-aktivitas kehidupan. Dalam pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas , proses katabolisme yang selalu menjadi topik pembahasan adalah respirasi sel. Respirasi sel sendiri mencakup reaksi-reaksi enzimatis ( reaksi yang membutuhkan adanya enzim ) di mana molekul karboidrat, juga lemak dan protein diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti CO2 dan H2O dengan konversi energi biologis yang sangat berguna seperti ATP.
Bahan bakar utama yang diproses dalam respirasi sel terutama adalah gula heksosa ( karbohidrat dengan 6 atom karbon ). Proses tersebut memerlukan oksigen bebas sebagai oksidator yang akan menghasilkan karbondioksida, air dan sejumlah energi.
Secara sederhana dapat ditulis reaksi kimia nya sebagai berikut :

C6H12O6 + 6O2 --> 6CO2 + 6H2O + 675 kkal

Meskipun sebenarnya reaksi kimia respirasi tersebut tidaklah sesederhana yang digambarkan. Karena pada kenyataannya reaksi respirasi berlangsung melalui tahapan-tahapan "panjang" dimulai dari tahapan glikolisis yang berlangsung dalam sitoplasma dan mengubah glukosa menjadi asam piruvat , dilanjutkan dengan reaksi antara / oksidasi piruvat , kemudian dilanjutkan dengan siklus asam sitrat / daur krebs dan diakhiri dengan reaksi transpor elektron