Biografi Abu Fida': Sultan yang Ahli Sejarah

Biografi Abu Fida': Sultan yang Ahli Sejarah

Agustus 31, 2012 0
Abu Fida’ adalah seorang pangeran Suriah yang mahir sejarah dan geografi. Ia lahir pada bulan November 1273 di Damaskus. Nama lengkapnya adalah Ismail bin al-Afdal Ali bin al-Muzaffar Mahmud bin al-Mansur Muhammad bin Taki ad-Din Umar bin Syahansyah bin Ayyub al-Malik al-Mu’ayyad Imaduddin Abu al-Fida’. Ia adalah putra Malikul Afdal, saudara dari pangeran Hammah, yang kembali ke Damaskus setelah kepergiannya ke Mongol. Ia juga cucu keluarga Ayyub, ayah Saladin (Sultan Shalahudin al-Ayyubi).

Sebagai pangeran Suriah, Abu Fida’ telah dipersiapkan menjadi pemimpin sejak kecil. Pada usia 12 tahun, Abu Fida’ ikut bergabung dalam rombongan ayah dan saudara sepupunya, al-Muzaffar Mahmud II, yang akan menyerbu benteng St. John dalam peristiwa Perang Salib di Tripoli. Pada tahun 1310, ia diangkat menjadi Gubernur Hammah. Dua tahun kemudian, posisinya dinaikkan menjadi pangeran. Ia diberi gelar Malik ash-Shalih. Pada tahun 1319-1320, ia berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji bersama Sultan Muhammad. Pada tanggal 28 Februari 1320 (17 Muharram 720 H), dalam perjalanannya kembali ke Kairo, ia diberi lencana kesultanan dan dianugerahi gelar al-Malik al-Mu’ayyad.

Selama kurang lebih 21 tahun, Abu Fida’ menjalankan tugasnya sebagai pemimpin rakyat. Meskipun begitu, ia masih sempat membaca dan menulis di sela-sela waktu luang. Ia menulis sejumlah karya sejarah dan menyempurnakan karya-karya pendahulunya. Salah satu karya penting yang dihasilkan Abu Fida’ adalah sebuah karya gubahan berjudul al-Hawi, yang berasal dari karya al-Mawardi. Selain itu, ia juga menghasilkan dua karya yang berjudul Mukhtasar Tarikh al-Basar dan Takwim al-Buldan, yang kemudian melambungkan namanya. Keduanya merupakan karya kompilasi besar dan disempurnakan di kemudian hari.
Biografi Abu Fida': Sultan yang Ahli Sejarah
Mukhtasar Tarikh al-Basar adalah sebuah buku sejarah dunia yang mencakup periode pra Islam dan Islam (sebelum tahun 1329). Buku yang diterbitkan di Istambul ini menjadi salah satu sumber acuan bagi para ilmuwan Barat abad XVIII. Sementara itu, Takwim al-Buldan adalah sebuah buku geografi yang dilengkapi data-data dalam bentuk tabel matematika dan fisika.

Karya geografi Abu Fida’ lainnya yang juga terkenal adalah Introduction General ala Geographis des Orintaux. Para ilmuwan Barat memuji karya ini sebagai tulisan yang mengagumkan. Abu Fida’ pun diberi gelar The Greatest Geographer of His Age. Di kemudian hari, sebagian besar karya Abu Fida’ diterjemahkan dalam bahasa Perancis dan tersimpan rapi di perpustakaan Paris.

Abu Fida’ meninggal dunia pada tahun 1327.

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim
Tahapan Glikolisis pada Katabolisme Karbohidrat

Tahapan Glikolisis pada Katabolisme Karbohidrat

Agustus 28, 2012 0




Glikolisis merupakan tahapan awal dari sebuah reaksi respirasi ( baik respirasi aerob maupun anaerob ) sebelum berlanjut pada tahapan-tahapan berikutnya ( dekarboksilasi oksidatif - daur krebs - rantai transpor elektron ). 
Tahapan ini  terjadi / berlangsung  di dalam sitoplasma sel. Pada tahap glikolisis,terjadi dua langkah reaksi, yaitu langkah yang memerlukan energi dan langkah yang melepaskan energi.
Saat langkah memerlukan energi, 2molekul ATP diperlukan untuk mentransfer gugus fosfat ke glukosa sehingga glukosa memiliki simpanan energi yang lebih tinggi. Energi ini diperlukan untuk reaksi selanjutnya, yaitu reaksi pelepasan energi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa glikolisis adalah reaksi pelepasan energi yang memecah 1 molekul glukosa (  terdiri dan 6 atom karbon / C6 ) atau monosakarida yang lain menjadi 2 molekul asam piruvat ( terdiri dari 3 atom karbon / C3 ), 2 NADH ( Nicotinamide Adenine Dinucleotide Hidrogen ),dan 2 ATP. Lihat Gambar 2.16.

Secara ringkas, tahapan glikolisis dijelaskan secara beurutan sebagai berikut :
  1. Penggunaan ATP menjadikan glukosa berikatan dengan tosfat anorganik menjadi glukosa-6-fosfat. Dengan katalisator enzim heksokinase.
  2. Glukosa-6-fosfat mengalami perubahan strukiur menjadi fruktosa-6-fosfat.  yang dikatalisis oleh fosfoglukose isomerase.
  3. Penggunaan ATP kembali menambah fosfat anorganik menjadi fruktosa-1,6-difosfat dengan katalisator fosfofruktokinase. 
  4. Fruktosa-1,6-difosfat dipecah menjadi 2 molekul fosfogliseraldehid ( PGAL ).  dengan katalisator enzim isomerase.
  5. Setiap PGAL memberi 2 elektron dan 1 atom hidrogen kepada NAD untuk membentuk NADH. 
  6. Masing-masing PGAL kembali berikatan dengan fosfat anorganik membentuk 1,3-difosfogliserat dengan bantuan gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase.
  7. Fosfat anorganik pada 1,3-difosfogliserat ditransfer ke ADP untuk membentuk ATP, dan 1,3-difosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat. Sebagai katalisator adalah fosfogliserokinase
  8. Kemudian 3-fosfogliserat memindahkan gugus fosfat ke karbonkedua membentuk 2-fosfogliserat,dengan katalisator fosfogliseromutase, lalu diikuti pelepasan H2 menyebabkan 2-fosfogliserat berubah menjadi 3-fosfoenol piruvat (  PEP  ). dengan katalisator enolase.
  9. Setiap PEP mentranster fosfat anorganiknya kepada ADP untukmenghasilkan ATP, sehingga PEP berubah menjadi asam piruvat. Reaksi akhir glikolisis ini dikatalisis oleh piruvat kinase.
 Terbentuknya asam piruvat menjadi pertanda berakhirnya tahapan glikolisis