Beberapa Teori Hukum Pewarisan Sifat

Beberapa Teori Hukum Pewarisan Sifat

November 28, 2011 0
Berbicara mengenai  pewarisan sifat / hereditas, pikiran kita tentu tertuju pada Mendel yang nama lengkapnya Gregor John Mendel.
Ya... memang hukum pewarisan sifat yang dianut dan diakui hingga saat ini adalah teori yang dikemukakan oleh Mendel yang kita kenal sampai saat ini dengan nama :  Hukum Mendel I / hukum segregasi bebas / hukum pemisahan gen secara bebas , dan Hukum Mendel II / hukum asosiasi / hukum pengelompokan gen secara bebas
Namun tahukah anda ?  bahwa selain teori Mendel,  ada teori-teori lainnya mengenai hukum pewarisan sifat.
Bagaimana hukum pewarisan sifat menurut para ahli selain Mendel ?

Beberapa teori yang mengemukakan Hukum Pewarisan Sifat ( Hereditas ) selain Mendel, antara lain :
  1. Teori Darah, yang menyatakan bahwa " pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya terjadi melalui darah". ( mungkin ini juga ya yang menjadi dasar ada istilah ber-darah biru untuk keturunan bangsawan ? ). Teori ini menjadi patah setelah ditemukannya transfusi darah. Dari proses tranfusi darah terbukti pasien yang menerima darah dari donor tidak mengalami perubahan sifat menjadi seperti donornya.
  2. Teori Preformasi, yang menyatakan bahwa "pewarisan sifat terjadi  melalui sel gamet yang di dalamnya terdapat mahkluk hidup kecil sebagai calon individu baru"
  3. Teori Epigenesis, yang menyatakan bahwa " pewarisan sifat terjadi melalui sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma yang selanjutnya akan mengalami pertumbuhan bertahapmenjadi individu baru". Teori ini sekaligus menyanggah teori preformasi.
  4. Teori Pangenesis, yang menyatakan bahwa " pewarisan sifat dilakukan oleh ovum / sel telur yang setelah dibuahi oleh sel sperma , maka di dalam ovum tersebut terdapat tunas-tunas yang tumbuh menjadi mahkluk hidup baru ".
  5. Teori Heackel, yang menyatakan bahwa " pewarisan sifat menjadi tanggung jawab dari substansi  inti dari sel sperma / spermatozoid".
Itulah beberapa teori lain tentang hukum pewarisan sifat. Tentu anda bisa menilai dan membandingkan masing-masing teori tersebut dengan teori Mendel mengenai pewarisan sifat  Apa Kelebihan-kelemahan masing-masing teori.
TEORI-TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN dan PEMBUKTIANNYA

TEORI-TEORI ASAL USUL KEHIDUPAN dan PEMBUKTIANNYA

November 24, 2011 0
Salah satu pertanyaan mendasar dalam dunia sains yang sampai saat ini belum terjawab dengan memuaskan adalah pertanyaan-pertanyaan :
dari mana kehidupan bermula ? “, “ dari apa kehidupan berasal ?”.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu mengusik pikiran para ilmuwan bahkan hingga hari ini. Pengetahuan dan keyakinan manusia tentang asal mula kehidupan memang masih „mengambang“.
Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, setelah melalui berbagai kajian atas fakta-fakta di alam muncullah beberapa ilmuwan dengan teori-teorinya masing-masing sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa teori tentang asal usul kehidupan dan pembuktian ilmiahnya. :

  1. Teori Penciptaan
Isi : bumi beserta isinya ( termasuk  mahkluk hidup di dalamnya ) diciptakan oleh zat Maha Pencipta ( Tuhan )
Pembuktian : Tidak ada percobaan dan bukti ilmiah, hanya dijelaskan dalam beberapa Kitab Suci seperti manusia pertama ( Adam A.S. ) diciptakan oleh Tuhan dari tanah. Tuhan menghidupkan bumi setelah matinya dengan air hujan, manusia kesua ( Siti Hawa ) diciptakan Tuhan dari tulang rusuk Adam.
  1. Teori Abiogenesis ( Generatio Spontanea )
Isi : Mahkluk hidup berasal dari mahkluk tak hidup/ benda mati secara spontan
Tokoh :  Aristoteles ( 384-322 SM ), John Needham, Antonie Van Leuwenhoek
Pembuktian : A.V. Leuwenhoek mengamati air rendaman jerami menggunakan mikroskup sederhana. Hasilnya : ditemukan mikroorganisme / protozoa di dalam air rendaman jerami
  1. Teori Biogenesis
Isi : mahkluk hidup berasal dari mahkluk hidup yang sudah ada
Tokoh : Fransisco Redi, Lazaro Spallanzani, Louis Pasteur
Pembuktian :
a.       PercobaanFransisco Redi (1688) :
NO
Perlakuan
Hasil
1.
Stoples I : diisi daging rebus, dibiarkan terbuka tanpa penutup
ada belatung pd daging

2.
Stoples II : diisi daging rebus, ditutup dengan rapat
tidak ada belatung pada daging
     Simpulan : belatung bersal dr telur lalat yang hinggap pd daging rebus

b. Percobaan Lazaro Spallanzani (1750) :
NO
Perlakuan
Hasil
1.
Labu I : air kaldu tdk dipanaskan , ditutup rapat
kaldu menjadi keruh ( ada kehidupan )

2.
Labu II : air kaldu dipanaskan, tidak ditutup
kaldu menjadi keruh ( ada kehidupan )

3.
Labu III : air kaldu dipanaskan, ditutup rapat
air kaldu tetap jernih/tidak ada kehidupan

Kesimpulan :
Di dalam air kaldu sudah terdapat „bibit“ organisme. Ketika dipanaskan „bibit’ mati, ketika dingin dan terbuka „bibit“ dari udara masuk kembali. Jika ditutup rapat tdk memungkinkan „bibit“ masuk.
c.       Percobaan Louis Pasteur ( 1863 ).

NO
Perlakuan
Hasil
1.
Pertama : air kaldu dimasukkan ke dalam labu, dipanaskan sampai mendidih, ditutup dg tutup pipa berbentuk huruf S / leher angsa
Setelah beberapa hari : Air kaldu tetap jernih

2.
Kedua : tutup pipa berbentuk huruf S / leher angsa di patahkan
Setelah beberapa hari : air kaldu menjadi keruh / ada kehidupan
Kesimpulan : air kaldu tetap jernih karena udara luar tdk dapat masuk ke dalam labu yang berisi air kaldu.
Mengemukakan : „ omne vivum ex vivo „
  1. Teori evolusi Kimia ( Neoabiogenesis )
Isi : kehidupan berasal dari reaksi kimia gas-gas ( metana , amonia, hidrogen dan uap air ) yang ada di atmosfer purba dengan bantuan energi halilintar membentuk molekulmolekul organik yang akan menjadi penyusun tubuh mahkluk hidup.
Tokoh : Harold Urey, Stanley Miller
Pembuktian :
Percobaan Stanley Miler
NO
Perlakuan
Hasil
1.
Gas-gas : metana, uap air, ammonia dan hydrogen dicampur dalam sebuah perangkat percobaan, diberi aliran listrik tegangan tinggi
Terbentuk senyawa organik : asam amino

Kesimpulan : asam amino yang merupakan bahan dasar pembentuk protein penyusun tubuh mahkluk hidup terbentuk melalui reaksi kimia.

  1. Teori Evolusi Biologi
Isi : kehidupan berasal dari zat anorganik yang dikonversi menjadi senyawa organik yang membentuk „organisme“ bersel tunggal. Selanjutnya „organisme“ berselt tunggal tersebut mengalami perubahan evolutif menjadi berbagai mahkluk hidup seperti sekarang.
Tokoh : Oparin
Pembuktian : belum ada percobaan yang membuktikan pandangan teori ini. Beberapa fakta di alam mendukung adanya evolusi pada mahkluk hidup sebagai mana dikemukakan oelh para penggagas teori evolusi seperti C.R. Darwin.
CARA PENGELUARAN CAIRAN DARI DALAM TUBUH MANUSIA

CARA PENGELUARAN CAIRAN DARI DALAM TUBUH MANUSIA

November 21, 2011 0

Sebagaimana kita ketahui, tubuh manusia terdiri atas cairan tubuh dengan total jumlah cairan tubuh ( Total Body Water / TBW ) bervariasi antara 40% sampai dengan 80% dari berat badan ( BB ). Misalnya : pada bayi 70% - 80% dari berat badan, orang dewasa 50%-60% dari berat badan, usia 60 tahun ke atas 40%-50%.
Pada postingan kali ini, pelajaran biologi sma akan menjelaskan mengenai bagaimana cara pengeluaran cairan dari dalam tubuh.
Pengeluaran cairan tubuh terjadi melalui beberapa organ yang termasuk dalam kelompok organ-organ ekskresi. Beberapa di antara mereka adalah :

1.       Ginjal ( Ren ).
Ginjal merupakan organ pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah untuk disaring setiap hari. Cairan tubuh dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk urine dengan produksi urin rata-rata 1 ml/kg/jam untuk semua usia atau sekitar 1,5 liter/hari. Jumlah produksi urin oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH( Antidiuretik Hormon )  dan Aldosteron.
2.       Kulit.
Pengeluaran cairan tubuh melalui kulit di atur oleh saraf simpatis yang merangsang aktifitas kelenjar keringat. Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas otot , temperatur / suhu lingkungan yang meningkat dan demam tubuh.  Pengeluaran cairan tubuh melalui kulit disebut juga isensible Water Loss ( IWL ) sekitar 15 – 20 ml/kg BB/24 jam.
3.       Paru-paru.
Selain sebagai organ respirasi, paru-paru juga merupakan organ ekskresi yangmengeluarkan air dalam bentuk uap air bersamaan dengan proses menghembuskan nafas / proses ekspirasi. Paru-paru menghasilkan IWL ( isensible Water Loss ) sekitar 400 ml/hari. Meningkatnya cairan tubuh yang hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman nafas akibat pergerakan atau demam.
4.       Gastrointestinal.
Dalam kondisi normal, cairan yang dilepaskan dari gastrointestinal sekitar 100-200 ml setiap hari. Perhitungan IWL ( isensible Water Loss ) secara keseluruhan adalah 10-15 cc/kg BB/24 jam, dengan kenaikan 10% dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1 derajat Celcius.

gangguan proses pengeluaran cairan dalam tubuh yang dilakukan oleh keempat organ di atas sudah barang tentu akan menimbulkan gangguan serius dalam tubuh manusia.

Spermatogenesis pada Hewan

November 12, 2011 0
Pada postingan kali ini, pelajaran biologi sma akan menyajikan materi tentang " Spermatogenesis pada Hewan".

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan gamet ( gametogenesis ) yang berlangsung di dalam organ reproduksi hewan jantan yang bernama testis.
Dari proses ini, satu sel induk sperma ( spermatogonium yang bersifat diploid ( 2n ) ) akan menghasilkan 4 sel spermatozoa / sperma yang masing-masing bersifat haploid ( n ) yang siap membuahi sel telur ( ovum ). .
Bagaimana proses terbentuknya 4 buah sperma dari satu sel induk sperma ?

Prosesnya dimulai ketika di dalam bagian testis bernama tubulus seminiferus, sel-sel primordium ( diploid / 2n ) membelah secara mitosis berulangkali sehingga dihasilkan sel-sel spermatogonium ( 2n ).Sel spermatogonium selanjutnya akan membelah secara meiosis. Pada meiosis I setiap satu sel spermatogonium membentuk satu  spermatosit primer ( 2n ) yang selanjutnya akan membelah menjadi dua spermatosid sekunder ( n ). Pada meiosis II, setiap spermatosid sekunder membelah menjadi dua spermatid ( n ), setelah itu masing-masing spermatid akan tumbuh menjadi sel spermatozoa ( sperma haploid / n  ).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan spermatogenesis berikut ini !


Dimisalkan, sel induk sperma / spermatogonium memiliki dua pasang kromosom ( 4 buah kromosom ). Pada akhir spermatogenesis, dari 1 buah sel induk sperma ( diploid ) dengan jumlah kromosom 4 buah / 2 pasang akan terbentuk 4 buah spermatozoa haploid ( jumlah kromosom 2 buah ).

Demikian pelajaran biologi smakali ini. Bila ada pertanyaan , usulan , masukan, koreksi. Silahkan tuliskan di kolom komentar di bawah ini.
Terimakasih.

Tahap-tahap Pembelahan Sel- MITOSIS

November 08, 2011 0

Pada pelajaran Biologi di SMP tentu anda masih ingat bahwa sebuah sel memiliki kemampuan berkembang biak, baik sel yang ada pada organisme bersel satu ( monoseluler ) maupun sel-sel yang ada pada organisme bersel banyak ( multiseluler ).
Ya, cara sel berkembang biak terbilang unik, karena mereka berkembang biak dengan cara membagi seluruh bagian sel menjadi dua bagian yang sama persis atau hamper sama.
Peristiwa demikian dikenal dengan sebutan pembelahan sel. Secara garis besarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua yaitu : pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel secara tidak langsung. Pembelahan sel secara tidak langsung berlangsung secara bertahap , meliputi mitosis dan meiosis.
Adapun tahap-tahap pembelahan sel secara mitosis adalah sebagai berikut :
Seperti dijelaskan dalam tabel berikit ini.
Tabel. Tahap-tahap dalam Mitosis dan ciri utama
Tahapan / Fase
Cirri-ciri utama
 gambaran
Profase
·      Kedua sentriol memisah bergerak kea rah kutub yg berlawanan
·      Munculnya benang gelendong / benang spindle dari masing-masing sentriol
·      Benang kromatin menebal memendek menjadi kromosom
·      Nucleolus / anak inti menghilang

Prometafase
·      Sentriol telah mencapai masing-masing kutub sel yang berlawanan terhubung benang spindel
·      Membrane inti pecah dan menghilang
·      Kromosom tersebar di tengah sel

Metaphase
·      Kromosom berada di bidang ekuator  / bidang metafase







Anaphase
·      Kromosom bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan







Telofase
·      Kromatid sampai pd kutub-kutub sel
·      Benang gelendong menghilang
·      Kromatid memudar menjadi benang-benang kromatin
·      Selaput inti terbentuk kembali
·      Nukleolus mulai terlihat
·      Pada bidang ekuator terjadi lekukan membentuk sekat pemisah
·      Terbentuk dua sel anak yang identik

Dua sel anak yang terbentuk selanjutnya memasuki masa Interfase, di mana pada fase ini sel-sel mengalami pertumbuhan ( fase G1 ), kemudian melakukan sintesis senyawa seperti protein, asam nukleat termasuk duplikasi DNA ( fase S ) , pembentukan kromosom dan benag-benang gelendong ( fase G2 ). Setelah itu akan memasuki profase dari mitosis.
Apakah interfase termasuk dalam tahapan mitosis ? pikirkan jawabannya !
Organ Reproduksi pada Wanita

Organ Reproduksi pada Wanita

November 07, 2011 0
            Organ-organ kelamin wanita akan membentuk system reproduksi wanita atau system kelamin wanita.  Secara garis besar, organ kelamin wanita terdiri atas organ luar dan organ dalam. Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu :
1. berfungsi sebagai jalan  masuk sperma ke dalam tubuh wanita  , dan jalan keluar bagi janin saat persalinan
2. pelindung organ kelamin dalam dari berbagai organisme penyebab infeksi.
Sedangkan organ kelamin dalam berperan dalam : menfasilitasi terjadinya pembuahan / fertilisasi dan implantasi janin setelah fertilisasi. Berikut ini adalah organ-organ yang menyusun sistem reproduksi wanita.
a. Organ Kelamin Luar meliputi :
i.
Labium mayor , yang terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak). setelah menginjak masa puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
ii.
Labium minor , terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor mengelilingi lubang vagina dan uretra. Jika ada rangsangan,dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan ( lender ) yang dihasilkan oleh   kelenjar Bartolin
iii.
Uretra , terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih
iv.
Klitoris, Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris,
 yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka / sensitive terhadap rangsangan.
v.
Perineum,Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
vi.
Himen (selaput Dara),Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.
 

b. Organ kelamin dalam
                Beberapa bagian dari alat reprduksi wanita yang merupakan organ dalam ( terletak di bagian dalam tubuh ) antara lain :
i.
Vagina / liang peranakan / liang senggama. Dalam  keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka ( misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual). Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm.  Organ ini terutama berfungsi dalam konsepsi dan merupakan jalan lahir bagi bayi secara normal.
ii.
Rahim,  merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina. Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum (anus),  Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali panjang serviks. Korpus bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan spema masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Seviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur). Saluran di dalam serviks sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga  bayi bisa melewatinya.Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi,endometrium akan menebal. tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.
iii.
Ovarium / indung telur. Merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah 1 pasang. Satu di sebelah kanan dan satunya lagi disebelah kiri. Kedua ovarium berfungsi memproduksi sel telur ( ovum )  dan mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada hipotalamus dan pituitari dalam mengatur siklus menstruasi.

sumber :
1.      Artikel & Gambar. http://www. id.wikipedia.org
2.      Artikel dan gambar.http://www. farmasiku.com
3.      Rumanta. ( 2009 ), Perkembangan Hewan, Jakarta, Universitas Terbuka