Katabolisme dan Anabolisme
Katabolisme adalah proses pemecahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana sambil melepaskan energi. Energi yang dihasilkan dalam proses ini adalah ATP (adenosin trifosfat). Pelaksanaan katabolisme dikenal dengan dua cara yaitu:
1. Proses respirasi sel
2. Fermentasi
Sel-sel yang hidup ditempat yang banyak oksigennya melakukan katabolisme dengan cara respirasi sel. Sel-sel yang hidup ditempat yang kekurangan oksigen maka melakukan katabolise dengan cara fermentasi
Respirasi sel
Respirasi sel adalah proses pembebasan energi kimiawi yang terkandung di dalam molekul organik dalam sel hidup menjadi energi yang berguna untuk bermacam aktivitas tubuh. Salah satu cara pembebasan eneri yang banyak dikenal adalah dengan melepaskan ataom hidrogen dari suatu bahan bakar misalnya karbohidrat. Energi yang dihasilkan dari proses respirasi akan segera diikat oleh kelopok senyawa pengikat energi yaitu kelompok senyawa fosfat. Pengikatan energi ini perlu agar energi tidak lepas tanpa manfaat.
Dengan menggunakan glukosa sebagai bahan bakar. Proses respirasi glukosa didalam sel terjadi secara bertahap, yaitu melalui:
1. glikolisis
2. reaksi transisi
3. siklus Krebs
4. Sistem transpor elektron
Manfaat respirasi sel antara lain:
1. Setiap molekul glukosa dalam respirasi sel menghasilkan 38 molekul ATP.
2. Produk antara dari proses respirasi sel merupakan bahan sintesis senyawa lain.
3. PGAL dapat berubah menjadi gliserol yang merupakan komponen lemak.
4. Asam piruvat dapat berubah menjadi asam amino atau asam lemak. Asam amino merupakan komponen protein sedangkan asam lemak merupakan komponen lemak.
Fermentasi
Proses respirasi yang menggunakan oksigen sebagai penerima hidrogen disebut respirasi aerob. Proses respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima hidrogen disebut respirsi anaerob. Respirasi anaerob pada sel ragi menggunakan asetaldehid sebagai penerima hirtogen sehingga terbentuk etanol. Respirasi anaerob yang menghasilkan alkohol dan CO2 seperti yang terjadi pada sel ragi disebut fermentasi.
Fermentasi hanya menghasilkan 2 ATP permolekul glukosa, Jadi jauh lebih sedikit dibandingkan respirasi anaerob yang menghasilkan 38 ATP. Respirasi anaerob merupakan respirasi sel yang tidak sempurna karena masih tersisa senyawa berenergi tinggi seperti asam laktat dan alkohol.
Anabolisme
Anabolisme atau sintesis adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik. Proses ini dapat terjadi pada tumbuhan atau bakteri. Sintesis bahan organik dapat terjadi melalui 2 cara yaitu:
1. Fotosintesis
2. kemosintesis
Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari air dan karbondioksida dengan bantuan energi cahaya. Fotosintesis selain menghasilkan karbohidrat juga menghasilkan gas oksigen yang merupakan bahan vitas untuk terlaksananya respirasi aerob. Fotosintesis berlangsung melalui 2 tahap:
a. Reaksi terang (fotolisis)
b. Reaksi gelap (fiksasi CO2)
Pada reaksi terang terjadi pemecahan air oleh sinar dan klorofil, sehingga disebut fotolisis. Pada fiksasi CO2 dalam proses pembentukan karbohidrat tidak memerlukan energi cahaya sehingga disebut reaksi gelap. Fotosintesis terjadi dalam kloroplas dan metode ini hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan berklorofil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis:
1. Intensitas cahaya, makin tinggi intensitas maka makin banyak ATP yang dihasilkan.
2. Panjang gelombang.
3. Konsentrasi CO2
4. Temperatur.
5. Persediaan ion-ion anorganik.
6. Inhibitor
Kemosintesis
Kemosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan menggunakan energi dari bahan-bahan kimia. Contoh organisme yang melakukan kemosintesis adalah bakteri.