Transmigrasi berasal dari bahasa Belanda: transmigratie, adalah suatu program yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk (kota) ke daerah lain (desa) di dalam wilayah Indonesia. Penduduk yang melaksanakan transmigrasi disebut transmigran.
Daerah Tujuan Transmigrasi di Indonesia
Pemerintah sudah menetapkan 10 provinsi sebagai daerah tujuan transmigrasi atau daerah penerima program transmigrasi untuk lima tahun ke depan.
Provinsi yang menjadi tujuan transmigrasi di Indonesia antara lain
- Bangka Belitung
- Sumatera Selatan
- Bengkulu
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Utara
- Maluku
Daerah-daerah tujuan transmigrasi ini adalah kawasan subur dan kaya sumber daya alam, namun belum dikelola dengan maksimal lantaran kekuarangan sumber daya manusia yang memadai. Dalam kondisi inilah, program transmigrasi menjadi solusi yang sangat strategis.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar mengatakan, sebelum menentukan sebuah daerah menjadi kawasan transmigrasi, pihaknya terlebih dulu melaksanakan seleksi ketat dan analisa mendalam terkait aspek potensi daerah, aspek sosial, budaya, dan aspek ekonomi.
Transmigrasi juga menjadi fasilitas untuk transfer ilmu dan keahlian dari satu daerah ke daerah lain. Dengan demikian potensi daerah yang sebelumnya tidak dikelola akan dapat dikembangkan, tanpa mengurangi khasanah kekayaan lokal yang sudah ada.
Banyak daerah yang berhasil maju dan berkembang sebab ada program transmigrasi. Misalnya di Kalimantan Utara yang kini menjadi provinsi maju berkat program transmigrasi yang dilakukan sebelumnya. Kemudian di Provinsi Lampung ada daerah Metro yang disebut sebagai kawasan paling maju di Lampung berkat transmigrasi. Bahkan Merauke yang menjadi wilayah transmigrasi kini dicanangkan menjadi daerah lumbung padi alias Integrated Rice Estate.
Banyak sekali daerah yang sekarang maju dan makmur sebab transmigrasi. Antara transmigran dan penduduk lokal saling mendukung dan hidup berdampingan untuk mencapai kemajuan bersama, ujarnya.
Marwan tidak menampik ada beberapa kasus kekurang harmonisan antara transmigran dan penduduk lokal. Namun, itu hanya gejolak yang sebenarnya dapat diredam berkat dialog yang intensif.
Bangsa kita kan punya budaya gotong royong, toleransi dan kerukunan yang sangat kuat. Kita punya banyak suku, bangsa dan budaya tapi bisa hidup rukun. Kalau soal tawuran, jangankan transmigrasi antar desa sesama daerah saja bisa tawuran. Kalau transmigrasi jarang sekali terjadi, tuturnya.
Terkait tahapan dalam program transmigrasi, dijelaskan bahwa lokasi transmigrasi biasanya diusulkan oleh daerah tujaun transmigrasi itu sendiri. Pemda setempat menyediakan lahan dan lokasi pemukiman untuk para transmigran.
Setelah diusulkan, kami akan periksa dulu sejauh mana kelayakan dari aspek ekonomi, sosial dan budaya. Sejauah mana potensinya untuk dikembangkan. Sebab daerah transmigrasi wajib sesuai kriteria yang kita tetapkan, jelasnya.
Secara teknis, apabila lokasi transmigrasi sudah ditetapkan dan tidak ada masalah, maka akan disusun Petunjuk Operasional Kerja (POK) sebagai panduan untuk pemda untuk melaksanakan lelang kontraktor pembangunan permukiman, pencairan anggaran, dan operasional kerja lainnya.
Setelah itu, pemda dapat menentukan penanggungjawab atau pengelola keuangan lalu melakukan lelang kontraktor untuk membangun perumahan permukiman untuk transmigran.
Bila tahap ini tuntas, lalu kontraktor akan melaksanakan pekerjaan pembangunan perumahan permukiman transmigran dilokasi yang sudah ditunjuk di wilayah tujuan transmigrasi. Sedangkan secara bersamaan, pemerintah melaksanakan penggalangan calon-calon transmigran, melaksanakan pelatihan, pemberian pembekalan, dan kegiatan empowering lain untuk mendukung suksesnya transmigrasi.
Sebeum penempatan, kita akan fasilitasi adanya musyawarah bersama antara masyarakat lokal dengan para transmigran, sebagaimana zaman Rasullalah, saat Nabi Muhammad mempersaudarakan antara kaum Anshor dan Muhajirin.
Penempatan transmigrasi sendiri rencananya akan dimulai pada triwulan IV tahun 2015 atau pada bulan Oktober, November dan Desember. Targetnya sebanyak 4.336 Kepala Keluarga akan ikut dalam program transmigrasi ini.
Sementara provinsi pengirim transmigran antara lain Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Sumber : http://infopublik.id/