Biografi Al-Battani: Peneliti Planet-Planet

Agustus 17, 2012
Al-Battani lahir pada tahun 858 di Battan, Harran. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Jabir Ibnu Sinan al-Battani. Namun, para penulis abad pertengahan lebih sering menyebutnya dengan nama Albetegni atau al-Batenus.

Ketertarikan al-Battani pada benda-benda langit membuatnya menekuni bidang astronomi. Ia mendapat pendidikan tersebut dari sang ayah, Jabir Ibn San’an al-Battani, yang juga seorang ilmuwan. Dengan kecerdasannya, al-Battani mampu menguasai semua pelajaran yang diberikan ayahnya dan menggunakan sejumlah peralatan astronomi dalam waktu yang cukup singkat. Beberapa waktu kemudian, ia meninggalkan Harran menuju kota Raqqa yang terletak di tepi sungai Eufrat. Di kota ini, ia melanjutkan pendidikan dan mulai melakukan bermacam penelitian, yang kemudian menghasilkan sejumlah penemuan penting yang berguna bagi masyarakat dan pemerintah. Pada tanggal 14 September 786, khalifah Harun al-Rasyid, khalifah kelima Dinasti Abbasiyah, membangun sejumlah istana di kota tersebut sebagai bentuk penghargaannya atas penemuan al-Battani. Usai pembangunan tersebut, kota Raqqa berubah menjadi pusat kegiatan ilmu pengetahuan dan perdagangan yang ramai.

Sebagai seorang ahli astronomi, al-Battani menghasilkan sejumlah penemuan astronomi yang penting bagi dunia. Ia adalah ilmuwan pertama yang mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Angka yang ditunjukkan dalam perhitungannya itu mendekati angka yang dihasilkan para ilmuwan modern saat melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan alat yang lebih akurat. Ketika alat astronomi canggih belum ditemukan, al-Battani dikenal telah melakukan penelitian terhadap bermacam benda langit.

Selama 42 tahun, al-Battani terus melakukan penelitian semacam itu dan menghasilkan sejumlah penelitian yang mengagumkan. Ia menemukan garis bujur terjauh matahari mengalami pengingkatan 16,470 sejak perhitungan yang dilakukan Ptolomeus beberapa abad sebelumnya. Hal ini kemudian menghasilkan satu penemuan penting tentang gerak lengkung matahari. Al-Battani juga bisa menentukan kemiringan ekliptik, panjang musim, dan orbit matahari secara akurat. Ia bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet, dan menetapkan Teori Kemunculan Bulan Baru. Pada tahun 1749, penemuan al-Battani mengenai garis lengkung bulan dan matahari digunakan Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan.
Biografi Al-Battani: Peneliti Planet-Planet
Pada masanya, al-Battani adalah satu-satunya ahli astronomi yang mampu menggambarkan ukuran bulan dan matahari secara akurat. Al-Battani dianggap sebagai guru, terutama bagi orang-orang Eropa, karena ia banyak mengenalkan terminologi astronomi yang berasal dari bahasa Arab, seperti azimuth, zenith, dan nadir. Ia adalah penerus al-Farghani.

Karya al-Battani yang sangat berpengaruh adalah Kitab Ma’rifat Matali al-Buruj fi ma Bayna Arba al-Falak, sebuah buku ilmu pengetahuan tentang zodiak dan pemecahan soal-soal astrologi. Selain itu, dikenal pula Risalah fi Tahkik Akdar al-Ittisalat, yaitu sebuah uraian mengenai sejumlah penemuan dan penerapan astrologi. Karya al-Battani lainnya adalah az-Zaujush li Battani (Almanak Versi al-Battani). Buku ini memuat enam puluh tema, seperti pembagian planet, lingkaran kecil yang mengitari lingkaran besar, garis orbit, dan sirkulasi peredaran planet. Di kemudian hari, buku ini disunting oleh Carlo Nallino dan disimpan di Perpustakaan Oskorial, Spanyol. Salah satu buku astronomi karya al-Battani yang juga terkenal adalah Kitab al-Zij. Pada abad XII, buku ini diterjemahkan dalam bahasa Latin dengan judul De Scienta Stellerum u De Numeris Stellerum et Motibus oleh Plato dari Tivoli. Terjemahan tertua dari karya tersebut masih tersimpan di Vatikan.

Dalam bidang matematika, nama al-Battani juga cukup dikenal masyarakat dunia. Salah satu kontribusinya di bidang ini adalah upayanya melakukan perbaikan terhadap kaidah-kaidah dasar hukum astronomi yang didasarkan pada penemuan Ptolomeus yang tertulis dalam Almagest.

Al-Battani meninggal dunia pada tahun 927 di Irak.

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim

Artikel Lainnya

Previous
Next Post »
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar