Nama asli Imam Bukhari adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim al-Mughirah bin Mardizah al-Bukhari. Ia lahir di kota Bukhara pada tahun 194 H. Bukhara merupakan salah satu kota yang terkenal dan pernah menjadi pusat peradaban Islam di Asia Tengah. Ketertarikannya pada ilmu hadits, karena sejak masa kanak-kanak ia sudah belajar hadits dari ayahnya. Ayahnya adalah seorang ahli hadits yang memiliki hubungan baik dengan Imam Malik, Muhammad bin Zaid, dan Abdullah bin Mubarak. Mereka ini adalah para tokoh ahli hadits yang terkenal dan berpengaruh di kalangan ulama hadits ketika itu. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau sejak kanak-kanak ia telah mampu menghafal sekitar 70.000 hadits, bahkan ia mengetahui sebagian besar tanggal lahir, wafat dan tempat tinggal para perawi hadits-hadits tersebut.
Kemudian pada umur 17 tahun, Imam Bukhari sudah hafal dua kitab hadits karangan Ibnu Mubarak dan al-Waqi'. Kemampuannya menghafal ribuan hadits, menunjukkan bahwa Imam Bukhari memiliki kecerdasan yang luar biasa. Hal itu dapat dilihat dari kemampuannya melakukan kritikan terhadap sanad, matan, dan rawi hadits.
Di dalam usahanya mengumpulkan hadits-hadits, Imam Bukhari melakukan perjalanan ilmiah atau rihlah ilmiah mulai dari Balkh, Naisabur, Rai Baghdad, Basrah, Kuffah, Mekkah, Madinah, Mesir, Damaskus, Hims, dan Qaisariyah. Dalam perjalanannya menimba ilmu pengetahuan, ia sempat tinggal dan menetap di kota Mekkah selama lebih kurang dua tahun. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanannya ke Madinah dan belajar ilmu hadits dari para ahli hadits terkenal di Madinah. Di antara guru hadits yang sempat didatanginya adalah Ishak bin Rahwi dan Ali al-Mada'ini. Perjalanan ini memerlukan waktu lebih kurang selama 16 tahun.
Dari hasil pengembaraan ilmiahnya ini, Imam Bukhari menghasilkan sebuah karya dalam bidang ilmu hadits yang sangat monumental, yaitu kitab al-Jami' al-Shahih al-Bukhari. Kitab ini menjadi bahan rujukan bagi siapa saja yang ingin mempelajari ilmu hadits dan ingin melakukan kritikan atau takhrij hadits-hadits Rasulullah saw. Setelah ia berhasil melakukan kajian dan pengembaraan ilmiah dengan hasil karya yang monumental, akhirnya pada tahun 256 H dalam usia 62 tahun Imam Bukhari meninggal dunia.
*) Dari berbagai sumber