Mengapa Persebaran Penduduk Indonesia Tidak Merata ?

Oktober 25, 2016
Jumlah penduduk di suatu wilayah tidaklah tetap, akan tetapi selalu berubah sering dengan berjalannya waktu. Pertambahan penduduk terjadi sebab angka kelahiran dan angka kematian tidak seimbang, dimana angka kelahiran lebih besar dari angka kematian. Pertambahan penduduk juga dipengaruhi jumlah penduduk yang masuk dan keluar suatu wilayah yang tidak sama. Pertambahan penduduk suatu wilayah berupa angka-angka yang kongkrit dalam pertamahan setiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan penduduk berupa besaran prosentasenya saja.

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara. Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari bermacam-macam daerah di Indonesia tidak sama sehingga persebaran penduduk pun tidak merata. Sebagai contoh di Papua, kepadatan penduduk rata-rata hanya mencapai 4 jiwa/kilometer persegi. Sementara pulau Jawa kepadatan penduduknya mencapai 945 jiwa/kilometer persegi. Pulau Jawa dan Madura dengan luas 132 ribu km2 berpenduduk 137 juta jiwa pada tahun 2010. Pulau-pulau lain di Indonesia, dengan luas berkali lipat dari pulau Jawa jika seluruh penduduknya dijumlahkan pun tak akan dapat mencapai jumlah penduduk yang tinggal di Pulau Jawa.

Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibanding pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Jadi, walaupun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebut dalam mendukung kehidupan.
Faktor yang mempengaruhi pesebaran penduduk yang tidak merata:
  • Pengaruh potansi SDA
  • luas daerah yang tidak sama
  • kelahiran yang tidak merata,
  • kematian
  • perpindahan
  • kurangnya lapangan perkejaan
Mengapa Persebaran Penduduk Indonesia Tidak Merata ?
Bagaimana akibat penduduk yang tidak merata itu? Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata adalah sebuah masalah untuk pelaksanaan pembangunan, sebab di daerah dengan penduduk yang padat tersedia tenaga kerja yang banyak. Namun pada daerah lain yang penduduknya sedikit seperti di Kalimantan, sulawesi dan Papua, terjadi kekurangan tenaga kerja sebagai sumber daya manusia untuk melakukan pembangunan. Bagaimana cara mengatasi masalah itu? Salah satu cara untuk mengatasi masalah itu dengan mendatangkan tenaga terampil dari daerah-daerah yang penduduknya padat.

Tidak hanya itu akibat yang di sebabkan sebab pesebaran penduduk yang tidak merata seperti berikut ini:
1. Dampaknya pada bidang Ekonomi
Pesebaran penduduk yang tidak merata dapat menyebabkan pemusatan kegiatan ekonomi hanya pada daerah tertentu saja. Perkotaan menjadi tempat terjadinya kegiatan ekonomi yang paling besar. Semua sarana perdagangan, industri dan transportasi ada di sana, Sehingga hasil-hasil pembangunan dan kesejahteraan hanya dinikmati hanya sebagian orang saja.

2. Dampak di Bidang Budaya
Budaya masyarakat Indonesia yang suka bergotong royong dan bekerja sama juga akan hilang jika terjadi ketimpangan jumlah penduduk. Hal ini dikarenakan penduduknya jumlahnya terlalu padat akan membuat persaingan yang sangat ketat sehingga menyababkan penduduk menjadi lebih individualis

3. Dampaknya pada bidang sosial
Penduduk yang tidak merata bisa menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial pada daerah tertentu, misalnya dikota besar akan muncul pemukiman-pemukiman kumuh di bantaran sungai yang sangat padat. Penduduk yang padat juga menimbulkan banyaknya aksi kriminalitas, sebab sangat ketatnya persaingan untuk mencari nafkah sehingga sebagian penduduk tidak mendapatkan pekerjaan atau menganggur. Hal ini menyuburkan tindak kriminal di masyarakat.

Agar persebaran penduduk bisa merata di seluruh daratan Indonesia, maka pemerintah melaksanakan berbagai upaya. Beberapa diantaranya :
1. Pemerataan pembangunan
Pemerataan pembangunan baik diwilayah Indonesia timur, tengah atau barat akan mengurangi jumlah penduduk yang memilih untuk mengadu nasib ke pulau Jawa. Jika pembangunan di daerah-daerah sudah nyaris sama dengan di pusat, maka penduduk tidak perlu keluar dari daerahnya.
Pada akhirnya, mereka bisa ikut serta membangun daerahnya masing-masing. Dan hal ini akan berakibat pada pembangunan secara nasional.

2. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah
Salah satu cara menciptakan lapangan kerja di daerah adalah tidak menjadikan pulau Jawa sebagai satu-satunya pusat industri di Indonesia. Dengan kata lain, pabrik-pabrik besar tidak hanya dibangun di Jawa, tapi diseluruh pulau besar di Indonesia secara merata.
Dengan begitu, penduduk tidak perlu pergi ke Jawa untuk mencari pekerjaan sebab didaerahnya sudah terdapat lapangan kerja yang bisa menampung mereka.

3. Transmigrasi
Sebuah data menunjukan bahwa pulau Papua yang luasnya lebih dari 20% dari luar Indonesia mempunyai penduduk yang jumlahnya kurang dari 1% dari seluruh penduduk Indonesia. Sementara pulau Kalimantan yang luasnya lebih dari 25% luas Indonesia, jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah Transmigrasi. Tujuan transmigrasi ini antara lain adalah :
  • meratakan persebaran penduduk di Indonesia
  • peningkatan taraf hidup para transmigran
  • pengelolaan SDA di daerah transmigrasi
  • pemerataan pembangunan di seluruh wilayan Indonesia
  • meningkatkan pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia

Sumber : http://anggitadwiu.blogspot.co.id

Artikel Lainnya

Previous
Next Post »
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar