Biografi Singkat Sir Isaac Newton: Fisikawan Hebat Dunia

Biografi Singkat Sir Isaac Newton: Fisikawan Hebat Dunia

Oktober 31, 2012 0
Isaac Newton (1642 - 1727) merupakan salah satu ilmuwan besar dalam sejarah. Newton dilahirkan pada tahun 1642 di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris. Ketika sekolah, ia tidak menunjukkan kepandaiannya yang cemerlang, tetapi beruntung karena gurunya memberi dorongan agar ia tetap melanjutkan sekolah.

Pada tahun 1661, Newton kecil masuk Trinity College di Cambridge. Selang empat tahun kemudian, ia lulus sarjana dan merencanakan melanjutkan studi untuk memperoleh gelar master. Akan tetapi, pada saat itu terjadi wabah penyakit pes, sehingga universitas tutup. Newton kembali ke Woolsthorpe, dan dua tahun kemudian ia meletakkan dasar-dasar untuk memberi sumbangan dalam bidang fisika, matematika, dan astronomi.

Lebih dari 20 tahun lamanya ia sangat produktif dan pada usia 45 tahun ia menerbitkan karyanya yang terkenal: Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Mathematical Principle of Natural Philosophy), atau biasa disingkat dengan Principia. Dalam buku ini ia menuliskan hukum-hukumnya tentang gerak bersama-sama dengan teori gravitasi. Penerbitan Principia ini didanai oleh sahabatnya, Edmund Halley, yang menggunakan teori Newton untuk meramalkan kembalinya komet Halley.
Biografi Singkat Sir Isaac Newton: Fisikawan Hebat Dunia
Isaac Newton meninggal pada tahun 1727 pada usia 85 tahun dan dimakamkan dengan penuh penghormatan di Westminster Abbey.

Lembar Kerja Siswa : Model DNA

Oktober 30, 2012 0

Lembar kerja
MODEL DNA
Sebagaimana telah anda fahami bahwa, sifat-sifat yang dapat diindera dari suatu organisme ( fenotip ) merupakan ekspresi dari gen yang tersimpan di dalam lokus suatu kromosom.
Gen sendiri sebenarnya memiliki bentuk fisik berupa molekul bernama asam nukleat dari jenis  Deoksiribonucleid Acids ( DNA )atau Asam Deoksiribonukleat ( ADN)  dan  Ribonucleid Acids ( RNA ) atau Asam Ribonukleat ( ARN ).
Bagaimana struktur molekul dari DNA dan RNA ?

Kegiatan berikut akan menuntun anda untuk memahami stuktur molekul dari DNA dan RNA.

Tujuan Kegiatan : 
  • Siswa mampu menggambarkan model DNA / RNA dan menjelaskan stuktur molekul DNA / RNA melalui pembuatan model 
  • Siswa mampu membedakan DNA dengan RNA melalui pengamatan model dan kajian literature
Prosedur : 
  1. Baca dan carilah informasi seputar DNA dan RNA dari berbagai sumber ( buku biologi 3 , karangan Bagod S terbitan Yudisthira , LKS, maupun internet ). 
  2. Setelah itu buatlah model model DNA dan RNA dengan menggunakan steroform, spidol warna, gunting/cutter yang sudah anda siapkan tentunya. Misalnya : anda bisa memilih bentuk/pola-pola seperti kotak, bulat oval dan lain sebagainya untuk basa-basa nitrogen! Warnai sesuka anda  atau sesuai dengan kreatifitas  anda dan kelompok anda tentunya.
  3. Dengan menggunakan bentuk / pola yang telah anda buat, susunlah rangkaian molekul DNA yang terdiri atas urutan basa nitrogen GSATASGTAGGSTTA pada salah satu rantainya, diikuti dengan rantai komplemennya.
Contoh :  model DNA / AND sederhana

4. Ulangi langkah 3 untuk menyusun rangkaian molekul RNA dengan urutan basanitrogen GSAUASGUAGGSUUA, tanpa rantai komplemennya.
5.     Berdasarkan model yang telah anda buat
      a. Deskripsikan secara singkat struktur molekul DNA dan RNA, ditinjau dan bentuknya-jenis basa nitrogennya-dan lainnya [ menurut yang anda ketahui ].
    b. Bedakan antara DNA dengan RNA, dilihat dari : bentuk molekulnya-jenis basa nitrogennya-tempat terdapatnya-fungsinya-dll [ menurut yang anda ketahui

Biografi Abu Al-Qasim Al-Zahrawi: Dokter Ahli Bedah Muslim

Biografi Abu Al-Qasim Al-Zahrawi: Dokter Ahli Bedah Muslim

Oktober 28, 2012 0
Nama lengkap Abu al-Qasim al-Zahrawi adalah Abu al-Qasim Khalaf Ibnu Abbas al-Zahrawi. Namun, ia lebih dikenal dengan sebutan Abucasis di Eropa. Al-Zahrawi lahir pada tahun 936 di Kordova, Spanyol. Ia dikenal sebagai seorang dokter dan ahli bedah muslim Spanyol. Ia mengembangkan ilmunya pada masa pemerintahan Abdur Rahman III (912 - 961).

Al-Zahrawi mengawali karirnya sebagai dokter bedah dan pengajar di beberapa sekolah kedokteran. Namanya mulai menjadi bahan perbincangan di dunia kedokteran setelah bukunya yang berjudul at-Tasrif Liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif (Metode Pengobatan) diterbitkan. Seketika, buku tersebut menjadi sangat populer. Dalam buku itu, al-Zahrawi menguraikan sejumlah hal baru dalam bidang kedokteran. Buku tersebut merupakan catatan perjalanannya sebagai seorang dokter selama lima puluh tahun. At-Tasrif Liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif juga dianggap sebagai ikhtisar ensiklopedi kedokteran. Pada abad pertengahan, At-Tasrif Liman 'Ajiza 'an at-Ta'lif diterjemahkan dalam bahasa Latin. Selanjutnya, sejumlah editor Eropa ikut menerjemahkan karya tersebut dalam bahasa mereka. Buku dengan sejumlah diagram dan ilustrasi berbagai alat bedah yang pernah digunakan Zahrawi ini kemudian menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran.

Selain menulis buku, al-Zahrawi juga menciptakan sejumlah alat bantu operasi. Ada tiga kelompok alat yang diciptakannya, yaitu instrumen untuk mengoperasi bagian dalam telinga, instrumen untuk memeriksa internal saluran kencing, dan instrumen untuk membuang sel asing dalam kerongkongan.

Al-Zahrawi juga terkenal sebagai pakar operasi yang piawai mengaplikasikan beragam tekhnik untuk lima puluh jenis operasi yang berbeda. Ia adalah dokter pertama yang menguraikan operasi klasik pada kanker payudara, tekhnik menghilangkan batu ginjal, dan tekhnik membuang kista pada kelenjar tiroid, secara detail. Ia membahas tentang luka dan cara pembedahannya, pengobatan tulang yang remuk, penyakit gigi dan cara pengobatannya, dengan lengkap. Selain itu, ia juga termasuk salah satu tokoh penggagas operasi plastik, atau setidaknya mencanangkan prosedur bedah plastik untuk pertama kali.
Biografi Abu Al-Qasim Al-Zahrawi: Dokter Ahli Bedah Muslim
Sebagai dokter, al-Zahrawi juga menguasai masalah pengobatan gigi. Dalam sebuah bukunya, ia membahas beberapa alat penting dalam perawatan gigi. Misalnya, sebuah alat yang sangat vital dalam operasi gigi yang disebut thereof. Masih dalam buku yang sama, ia juga mendiskusikan beberapa kelainan pada gigi dan bagaimana cara mengoreksinya. Ia juga menciptakan sebuah tekhnik pembuatan gigi palsu dan cara memasangnya.

Di kalangan kedokteran muslim, al-Zahrawi dikenal sebagai tokoh perintis ilmu pengenalan penyakit (diagnostic) dan cara penyembuhan (therapeutic) penyakit telinga. Ia juga merintis pembedahan telinga untuk mengembalikan fungsi pendengaran. Caranya, dengan memperhatikan anatomi saraf-saraf halus (arteries), pembuluh darah (veins), dan otot (tendons), secara seksama. Selain itu, al-Zahrawi dikenal pula sebagai tokoh pelopor pengembangan ilmu penyakit kulit (dermatology). Sehubungan dengan profesinya sebagai dokter, ia juga mengarang sebuah buku tentang ilmu kedokteran dan sejumlah peralatannya. Buku tersebut berbentuk sebuah ensiklopedi medis yang menerangkan dan mendeskripsikan dua ratus peralatan pembedahan yang dilengkapi dengan diagram informasi yang akurat.

Pemikiran al-Zahrawi di bidang kedokteran sangat mempengaruhi sistem pengobatan di Barat. Hingga abad XV, sejumlah silabus pelajaran medis di berbagai universitas di Eropa masih memasukkan salah satu karya al-Zahrawi ke dalamnya, yaitu Kitab al-Mansur.

Al-Zahrawi wafat pada tahun 1013.

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim
Biografi Al-Biruni: Ilmuwan Muslim Ahli Penanggalan Tarikh

Biografi Al-Biruni: Ilmuwan Muslim Ahli Penanggalan Tarikh

Oktober 24, 2012 0
Nama lengkap al-Biruni adalah Abu ar-Rayhan Muhammad bin Ahmad al-Biruni. Ia dilahirkan di kota Bairun, sebuah kota yang menjadi wilayah Khwarizmi, Persia, pada tahun 973. Nenek moyang al-Biruni adalah bangsa Persia, tapi keluarganya berkebangsaan Iran. Selama dua puluh tahun, al-Biruni tinggal di kota Bairun dan menghabiskan waktunya untuk belajar ilmu astronomi, sastra, dan filsafat. Al-Biruni juga pernah melakukan perjalanan ke sejumlah negara, seperti Persia, Afghanistan, Irak, dan Syam, untuk mendalami seni budaya. Selama itu pula, al-Biruni berinteraksi dengan para penguasa negeri Sasaniyah dan Ghaznawiyah. Dalam perjalanannya itu, al-Biruni sempat bertemu dengan Ibnu Sina. Ia menjadi kawan dekat Ibnu Sina selama tujuh tahun.

Para ilmuwan modern menyebut al-Biruni sebagai salah satu ilmuwan terbesar abad pertengahan. Ia juga dikenal sebagai sarjana yang cerdas, berbakat, dan mempunyai pikiran yang orisinal. Ia mahir matematika, astronomi, fisika, sejarah, geografi, bahasa, dan budaya. Dalam ilmu agama, ia dikenal sebagai seorang guru agama dan cendikiawan Islam yang jujur dan objektif. Dalam ilmu matematika dan astronomi, ia menghasilkan empat puluh buku dan risalah. Nama al-Biruni mulai mencuat pada abad XI ketika kondisi politik Timur Tengah mulai goyah.

Sebagai seorang ilmuwan yang menguasai berbagai ilmu, al-Biruni memperkenalkan pengukuran geodetik, menentukan koordinat sejumlah tempat dengan teliti dan cermat, dan menetapkan arah kiblat dengan bantuan astronomi dan matematika. Selain itu, ia juga ikut menentukan jarak keliling bumi bersama sejumlah ilmuwan lain.

Meskipun mahir berbahasa Persia, tapi al-Biruni menulis sejumlah besar karyanya dalam bahasa Arab. Hanya sedikit karya al-Biruni yang ditulis dalam bahasa Persia asli dan Persia-Arab. Ketika sedang berada di India Barat, al-Biruni sempat mengajar sains Yunani dan ilmu pengetahuan lainnya dengan menggunakan bahasa Sansekerta sebagai bahasa pengantar. Bahasa itu dipelajarinya selama berada di India. Selain belajar bahasa, al-Biruni juga mempelajari adat kebiasaan dan aliran keagamaan masyarakat setempat. Di akhir perjalanan, al-Biruni menulis semua pengetahuannya tentang peradaban India dalam beberapa karya, seperti Tahqiq ma li al-Hind min Maqulah Maqbulah fi al-Aql Au Mardzulah (Penelitian Tentang Pendapat dan Ucapan Bangsa India yang Diterima dan Ditolak Akal), Tarikh al-Umam asy-Syaqiyah (Sejarah Bangsa-bangsa Timur), dan Tarikh al-Hind (Sejarah India).
Biografi Al-Biruni: Ilmuwan Muslim Ahli Penanggalan Tarikh
Al-Biruni juga telah menulis banyak buku matematika dan astronomi. Bukunya yang terkenal dan terlengkap adalah Kitab al-Qanun al-Mas'udi fi al-Haya wa an-Nujum, sebuah buku ensiklopedi astronomi, geografi, dan matematika. Di salah satu halaman buku itu, al-Biruni membahas tentang kompleksitas gerak planet. Al-Biruni menghadiahkan Kitab al-Qanun al-Mas'udi fi al-Haya wa an-Nujum kepada Sultan Ghaznawiyah. Ketika sang sultan hendak memberinya upah, al-Biruni menolak dengan alasan, "Sesungguhnya ilmu dipergunakan untuk ilmu, bukan untuk harta."

Al-Biruni adalah penemu dan peneliti yang sangat cerdas. ia berpendapat bahwa Laut Putih (Laut Tengah atau Mediterania) dan Laut Merah, yang saat itu telah dihubungkan dengan Terusan Suez, sebenarnya saling berhubungan. Ia juga berpendapat bahwa suara lebih cepat dari pada cahaya. Ia menciptakan rumus untuk mengukur perkiraan keliling bola dunia. Di kemudian hari, rumus tersebut dinamakan Kaidah al-Biruni oleh para ilmuwan Barat.

Selain menguasai ilmu eksakta, al-Biruni juga mahir ilmu filsafat, agama, dan sejarah. Para ulama Timur dan Barat menganggapnya sebagai penulis sejarah peradaban bangsa Timur yang paling detail. Semasa hidupnya, al-Biruni telah menulis sejumlah karya, baik dalam bidang astronomi maupun arsitektur. Karya tersebut antara lain al-Irsyad, Tahdid Nihayat al-Amakin Litashih Masafat al-Makasin, at-Tafhim Liawail Sina'at at-Tanjim, Istikhraj al-Autar, as-Saidalah, Risalah fi as-Siah Bain Ahjan al-Ma'adin wa al-Jawahir, dan Risalah fi an-Nasab Bain al-Filzat wa al-Jawahir fi al-Hajm. Di kemudian hari, karya-karya tersebut diterjemahkan dalam berbagai bahasa, seperti Latin, Ibrani, Italia, dan Inggris. Para ilmuwan Barat menganggap al-Biruni sebagai salah satu tokoh yang mempunyai pengaruh besar bagi bangsa Barat dan ilmu pengetahuan modern. Selama hidupnya, al-Biruni telah menghasilkan 138 karya.

Al-Biruni meninggal dunia pada tahun 1050 di Afghanistan.

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim
Biografi Mohammad Natsir: Kiai Perdana Menteri

Biografi Mohammad Natsir: Kiai Perdana Menteri

Oktober 22, 2012 0
Mohammad Natsir adalah perdana menteri Indonesia pada masa pemerintahan parlementer. Ia juga dikenal sebagai seorang kiai kharismatik pada masanya. Natsir adalah seorang pemimpin Masyumi dan salah seorang tokoh politik dan tokoh Islam di Indonesia.

Mohammad Natsir lahir di kota Alahan Panjang, Sumatera Barat, pada 17 Juli 1908. Ketika kecil, ia belajar di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Adabiyah di Padang. Kemudian ia dipindahkan oleh kedua orang tuanya ke HIS pemerintah di Solok dan di sekolah agama Islam yang dipimpin oleh para pengikut Haji Rasul. Saat belajar di HIS Solok, Natsir tinggal di rumah Haji Musa, seorang saudagar. Di sana, ia menerima cukup banyak ilmu. Pagi hari, ia belajar di HIS sementara pada malam hari ia belajar al-Quran.

Pada 1923 - 1927, Natsir mendapat beasiswa untuk sekolah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Padang. Saat sekolah di kota ini, ia menjadi anggota Jong Islamieten Bond (JIB) Padang. Ia pun bersentuhan langsung dengan gerakan perjuangan. Pada 1927, ia melanjutkan pendidikan ke Algemene Middelbare School (AMS) Bandung hingga tamat pada 1930. Di kota Bandung, Natsir berinteraksi dengan para aktivis pergerakan nasional, seperti Syafruddin Prawiranegara, Mohammad Roem, dan Sutan Syahrir. Pada 1932, Natsir berguru kepada Ahmad Hasan, yang kelak menjadi tokoh dan ketua organisasi Persis (Persatuan Islam).

Natsir lulus dari AMS dengan prestasi gemilang. Ia ditawari oleh pemerintah Belanda untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Jakarta, Fakultas Ekonomi Rotterdam, Belanda, atau menjadi pegawai pemerintah. Namun, ia menolak semua tawaran itu. Ia malah memilih untuk aktif dalam politik dan dakwah Islam. Karena kejujurannya, pada masa kemerdekaan ia dipercaya menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan RI. Sejak 5 September 1950, Natsir diangkat sebagai Perdana Menteri RI menggantikan Abdul Halim. Kemudian pada 26 April 1951 ia digantikan oleh Sukirman Wirjosandjojo.
Biografi Mohammad Natsir: Kiai Perdana Menteri
Ketika menjabat sebagai Perdana Menteri RI, ia selalu berpenampilan sederhana, lengkap dengan peci hitam dan sorban putih yang dililitkan di lehernya. Bahkan saat itu ia menolak fasilitas kendaraan dinas dari negara. Ia hanya mau menerima sepeda sebagai kendaraan dinasnya. Bahkan ketika berhenti menjadi Perdana Menteri, ia mengembalikannya kepada pemerintah. Menurutnya, sepeda itu milik negara, milik bangsa Indonesia.

Pada masa tuanya, Mohammad Natsir aktif di berbagai organisasi Islam internasional, seperti World Moslem Congress (Kongres Muslim Sedunia) sebagai Wakil Presiden pada 1967 yang berpusat di Karachi, Pakistan. Kemudian pada 1969, ia menjadi anggota World Moslem League (Liga Muslim Sedunia) yang sekarang dikenal dengan Rabithah Al-Alam Al-Islami dan berpusat di Mekkah, Saudi Arabia. Pada 1976, ia menjadi anggota Al-Majlis Al-A'la Al-'Alami li Al-Masajid (Dewan Masjid Sedunia) yang juga berpusat di Mekkah, Saudi Arabia.

Sementara di Indonesia, sejak 1967 sampai akhir hayatnya, Mohammad Natsir dipercaya menjadi Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang berpusat di Jakarta. Beliau wafat di Jakarta pada 6 Februari 1993.

*) Dari berbagai sumber
Biografi Imam Ghazali: Ahli Tasawuf Islam

Biografi Imam Ghazali: Ahli Tasawuf Islam

Oktober 18, 2012 0
Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali dilahirkan di Thus, sebuah kota di Khurasan, Persia, pada tahun 450 H atau 1058 M. Ayahnya seorang pemintal wool, yang selalu memintal dan menjualnya sendiri di kota itu. Al-Ghazali mempunyai seorang saudara. Ketika akan meninggal, ayahnya berpesan kepada sahabat setianya agar kedua putranya itu diasuh dan disempurnakan pendidikannya setuntas-tuntasnya. Sahabatnya segera melaksanakan wasiat ayah al-Ghazali. Kedua anak itu dididik dan disekolahkan, setelah harta pusaka peninggalan ayah mereka habis, mereka dinasehati agar meneruskan mencari ilmu semampu-mampunya.

Imam Ghazali sejak kecil dikenal sebagai seorang anak yang cinta ilmu pengetahuan dan penggandrung mencari kebenaran yang hakiki sekalipun diterpa duka cita, dilanda aneka rupa duka nestapa dan sengsara. Dan di masa kanak-kanak, Imam Ghazali belajar kepada Ahmad bin Muhammad ar-Radzikani di Thus kemudian belajar kepada Abi Nashr al-Ismaili di Jurjani dan akhirnya kembali ke Thus lagi. Sesudah itu Imam Ghazali pindah ke Nisabur untuk belajar kepada seorang ahli agama kenamaan di masanya, yaitu al-Juwaini, Imam al-Harmain (w. 478 H atau 1085 M). Dari beliau inilah Imam Ghazali belajar ilmu kalam, ilmu ushul, dan ilmu pengetahuan agama lainnya.

Imam Ghazali memang orang yang cerdas dan sanggup mendebat segala sesuatu yang tidak sesuai dengan penalaran yang jernih hingga Imam al-Juwaini sempat memberi predikat beliau itu sebagai orang yang memiliki ilmu yang sangat luas bagaikan "laut dalam nan menenggelamkan (bahrun mughriq)". Ketika gurunya meninggal dunia, al-Ghazali meninggalkan Nisabur menuju ke istana Nidzam al-Mulk yang menjadi seorang perdana menteri Sultan Bani Seljuk. Karena kehebatan ilmunya, akhirnya pada tahun 484 atau 1091 Nidzam al-Mulk mengangkat Imam Ghazali sebagai guru besar di Universitas yang didirikannya di Baghdad.
Biografi Imam Ghazali: Ahli Tasawuf Islam
Di tengah-tengah kesibukannya mengajar di Baghdad, beliau masih sempat mengarang sejumlah kitab seperti Al-Basith, Al-Wasith, Al-Wajiz, Khulashah Ilmu Fiqh, Al-Munqil fi Ilm al-Jadal (Ilmu Berdebat), Ma'khadz al-Khalaf, Lubab al-Nadzar, Tashin al-Ma'akhidz, dan Al-Mabadi' wa al-Ghayat fi Fann al-Khalaf. Begitu juga di tengah-tengah kesibukan ini, beliau juga belajar berbagai ilmu pengetahuan dan filsafat klasik seperti filsafat Yunani, sebagaimana beliau juga mempelajari berbagai aliran agama yang beraneka ragam yang terkenal di waktu itu. Beliau mendalami berbagai bidang studi ini dengan harapan agar dapat menolongnya mencapai ilmu pengetahuan sejati yang sangat didambakan.

Setelah empat tahun, beliau memutuskan untuk berhenti mengajar di Baghdad. Lalu ditinggalkannya kota tersebut untuk menunaikan ibadah haji. Setelah itu beliau menuju Syam, hidup dalam Jami' Umawy dengan kehidupan serba penuh ibadah, dilanjutkan pengembaraan ke berbagai padang pasir untuk melatih diri menjauhi barang-barang terlarang (haram), meninggalkan kesejahteraan dan kemewahan hidup, mendalami masalah keruhanian dan penghayatan agama.

Kemudian pada suatu waktu, beliau pulang ke Baghdad kembali mengajar di sana. Hanya saja beliau menjadi guru besar dalam bidang studi lain tidak seperti dahulu lagi. Setelah menjadi guru besar dalam berbagai ilmu pengetahuan agama, sekarang tugas beliau menjadi imam ahli agama dan tasawuf serta penasehat spesialis dalam bidang agama. Kitab pertama yang beliau karang setelah kembali ke Baghdad ialah kitab Al-Munqidz min al-Dholal (Penyelamat dari Kesesatan). Kitab ini dianggap sebagai salah satu buku referensi yang paling penting bagi sejarawan yang ingin mendapatkan pengetahuan tentang kehidupan Imam Ghazali. Kitab ini mengandung keterangan sejarah hidupnya di waktu transisi yang mengubah pandangannya tentang nilai-nilai kehidupan. Dalam kitab ini juga, beliau menjelaskan bagaimana iman dalam jiwa itu tumbuh dan berkembang, bagaimana hakikat ketuhanan itu dapat tersingkap atau terbuka bagi umat manusia, bagaimana mencapai pengetahuan sejati (ilmu yaqin) dengan cara tanpa berpikir dan logika namun dengan cara ilham dan mukasyafah (terbuka hijab) menurut ajaran tasawuf.

Sekembalinya Imam Ghazali ke Baghdad sekitar sepuluh tahun, beliau pindah ke Naisaburi dan sibuk mengajar di sana dalam waktu yang tidak lama, setelah itu beliau meninggal dunia di kota Thus, kota kelahirannya, pada tahun 505 H atau 1111 M.

Sumber: Buku Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam
Biografi Abdul Rahman As-Sufi: Ilmuwan Muslim Penulis Buku Astronomi

Biografi Abdul Rahman As-Sufi: Ilmuwan Muslim Penulis Buku Astronomi

Oktober 16, 2012 0
Nama lengkap as-Sufi adalah Abdul Rahman bin Umar as-Sufi Abul Husayn. Ia lahir pada tahun 903 (291 H) di Rayy, Persia. Abdul Rahman as-Sufi dikenal sebagai salah satu ahli astronomi yang bekerja pada kerajaan, yang saat itu dipimpin oleh Adud al-Dawla. Karena prestasinya yang hebat dan pengetahuannya yang luas, ia diangkat menjadi salah satu cendekiawan kebanggaan sang raja.

Karya as-Sufi yang paling terkenal adalah Kitab al-Kawakib ats-Tsabit al-Musawwar, sebuah katalog bintang yang dibuat berdasarkan pengamatannya sendiri. Katalog ini merupakan atlas bintang pertama yang membahas tentang nebula pada rasi Andromeda, sekaligus atlas bintang paling penting karena mengungkap sejumlah perubahan yang dialami beberapa bintang utama dalam waktu sepuluh abad. As-Sufi mendedikasikan buku yang ditulisnya sekitar tahun 965 (355 H) ini kepada Buyld Emir Adud al-Dawla.

Kitab al-Kawakib ats-Tsabit al-Musawwar adalah salah satu manuskrip berilustrasi paling tua yang mengupas beberapa temua Ptolomeus. Ilustrasinya dibuat begitu menarik untuk menggambarkan konstelasi atau tatanan bintang yang terlebih dahulu telah disusun oleh Utarid bin Muhammad. Namun, ada pula sumber lain yang menyebutkan bahwa Kitab al-Kawakib ats-Tsabit al-Musawwar adalah buku terjemahan dari sejumlah naskah ilmiah Yunani, seperti Almagest karya Ptolomeus. Jika keduanya dibandingkan, karya astronomi Yunani yang penuh simbol-simbol astronomi memang hampir mirip dengan tatanan bintang dalam buku karya as-Sufi tersebut. Namun jika diperhatikan lebih seksama, terlihat bahwa ilustrasi tatanan bintang tersebut berwujud figur tokoh terkemuka yang dibentuk dari rangkaian sejumlah titik merah. Kini, manuskrip awal karya as-Sufi tersebut masih tersimpan di Perpustakaan Bodleian, setelah sebelumnya disalin, diilustrasi kembali, dan dikaligrafi oleh salah satu putra as-Sufi (1009 - 1010).
Biografi Abdul Rahman As-Sufi: Ilmuwan Muslim Penulis Buku Astronomi
Selain karya di atas, masih banyak karya as-Sufi yang diilustrasi kembali dengan gaya dan judul yang berbeda sesuai perkembangan zaman. Sebuah teks dan terjemahan kata pengantarnya pernah diterbitkan oleh Caussin de Parceval dengan judul Notices at Extraits, sedangkan oleh H.C.F.C. Schjellerup dengan judul Description des Etoiles Fixes par Abd al-Rahman as-Sufi (St. Petersburg, 1874). Pada tahun 1953, naskah yang sama diterbitkan dalam bahasa Arab, setelah manuskripnya yang berada di Paris disunting terlebih dahulu oleh M. Nazamuddin.

As-Sufi juga pernah menulis sebuah buku pegangan tentang astronomi dan astrologi, serta sebuah risalah tentang astrolobe. Selain menulis, as-Sufi juga pernah membuat sebuah peta bumi dari bahan perak. Ia mempersembahkan peta ini untuk Raja Adud al-Dawla. Kini, peta tersebut tersimpan di Perpustakaan Istana Dinasti Fatima di Kairo.

Abdul Rahman as-Sufi meninggal dunia pada tahun 986 (376 H).

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim
Biografi Ibnu Miskawaih: Pendiri Filsafat Akhlak

Biografi Ibnu Miskawaih: Pendiri Filsafat Akhlak

Oktober 14, 2012 0
Nama lengkapnya adalah Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Ya'qub Ibnu Miskawaih. Ia lahir pada tahun 320 H/932 M. di Rayy, dan meninggal di Isfahan pada tanggal 9 Shafar tahun 412 H/16 Februari 1030 M. Ibnu Miskawaih hidup pada masa pemerintahan dinasti Buwaihi (320 - 450 H/932 - 1062 M) yang sebagian besar pemukanya bermazhab Syiah.

Dari segi latar belakang pendidikannya, tidak dijumpai data sejarah yang rinci. Namun dijumpai keterangan bahwa ia mempelajari sejarah dari Abu Bakr Ahmad Ibnu Kamil al-Qadi; mempelajari filsafat dari Ibnu al-Akhmar, dan mempelajari kimia dari Abu Thayyib.

Dalam bidang pekerjaan, tercatat bahwa pekerjaan utama Ibnu Miskawaih adalah bendaharawan, sekretaris, pustakawan dan pendidik anak para pemuka dinasti Buwaihi. Selain akrab dengan penguasa, ia juga banyak bergaul dengan para ilmuwan seperti Abu Hayyan at-Tauhidi, Yahya Ibnu 'Adi dan Ibnu Sina. Selain itu Ibnu Miskawaih juga dikenal sebagai sejarawan besar yang kemasyhurannya melebihi pendahulunya, At-Thabari (wafat 310 H/923 M). Selanjutnya ia juga dikenal sebagai dokter, penyair, dan ahli bahasa. Keahlian Ibnu Miskawaih dalam berbagai bidang ilmu tersebut antara lain dibuktikan dengan karya tulisnya berupa buku dan artikel.
Biografi Ibnu Miskawaih: Pendiri Filsafat Akhlak
Jumlah buku dan artikel yang berhasil ditulis oleh Ibnu Miskawaih ada 41 buah. Menurut Ahmad Amin, semua karya Ibnu Miskawaih tersebut tidak luput dari kepentingan filsafat akhlak. Sehubungan dengan itu tidak mengherankan jika Ibnu Miskawaih selanjutnya dikenal sebagai moralis. Di antara karya tulisnya adalah Risalah fi al-Lazzat wa al-Alam, Risalah fi at-Thabi'at, Risalah fi Jaubar an-Nafs, Maqalat an-Nafs wa al-'Aql, Fi Isbat as-Shuwar al-Ruhaniyat allati la Yabula Lama, min Kitab al-'Aql wa al-Ma'qul, Ta'rif li Miskawaih Yumayyizu bihi bain ad-Dahr wa az-Zaman, Tahzib al-Akhlaq wa Tathhir al-A'raq dan Risalah fi Jawab fi Su'ali li 'Ali ibn Miskawaih Ila Abi Hayyan as-Shauli fi Haqiqat al-'Adl.

Oleh sebab itu, Ibnu Miskawaih merupakan seorang intelektual muslim pertama di bidang filsafat akhlak. Kehaliannya dalam bidang akhlak tersebut pun mempengaruhi konsep pendidikan yang dicetusnya.

Sumber: Buku Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam

GEN, Pengertian dan Fungsinya

Oktober 12, 2012 0

Adalah W.Johansen( 1898 ), seorang ilmuwan yang mengenalkan istilah GEN untuk menjelaskan factor / elemen / determinan pada masa Mendel.
Posisi Gen [ dr : id.wikipedia.org ]

Apakah GEN itu ?
Kata Gen berasal dari bahasa Belanda: gen , yang berarti  unit pewarisan sifat bagi organisme hidup.
Menurut Morgan, gen adalah suatu zarah ( zat yang berukuran sangat kecil ) yang kompak dan menempati suatu tempat pada kromosom bernama lokus. Oleh Morgan juga dikatakan, gen mengandung satuan informasi genetic dan mengatur sifat menurun tertentu.
Beberapa pendapat terkini mendefinisikan gen sebagai suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator ( pengendali ), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya.

Apa fungsi GEN ?
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli, GEN memiliki fungsi sebagai : 
  •  Pengatur metabolism tubuh, pertumbuhan dan perkembangan organism
  • Penyampai informasi genetic dari induk kepada keturunannya [ dari generasi ke generasi berikutnya ].
Bagaimana bentuk GEN itu ?
Secara fisik, gen berbentuk urutan DNA yang menyandikan  suatu protein/ polipeptidatertentu , atau seuntai RNAyang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Urutan DNA berupa rangkaian basa nitrogen dari jenis pirimidin [ timin dan sitosin ] maupun dari jenis purin [ adenine dan guanine ]. Kombinasi keempat jenis basa nitrogen membentuk rangkaian 3 basa nitrogen [ triplet ] yang sering disebut kodogen yang sangat panjang dimana setiap kodogen menyandikan jenis asam amino tertentu yang bila dirangkai akan membentuk polipeptida yang akhirnya membentuk suatu protein tertentu. itulah .

Bagaimana Gen membentuk protein ?
Protein disintesis oleh tubuh organism melalui sebuah proses yang disebut sintesis protein. Pembentukan sebuah protein dikendalikan oleh molekul DNA. Ini berarti bahwa, gen mengendalikan pembentukan protein.
Sebagai contoh : ketika sebuah molekul DNA memiliki rangkaian kodogen SGT-GST-TTS-STT maka DNA akan membentuk kode [ melalui mRNA ] dengan rangkaian kodon GSA-SGA-AAS-GAA maka dalam sintesis akan terbentuk rangkaian asam amino berupa alanin-arginin-asparagin-asam glutamate. Rangkaian asam-asam amino inilah yang akhirnya membentuk sebuah polipeptida.

Penggunaan istilah  "gen" dalam kehidupan sehari-hari ( misalnya "gen cerdas" atau "gen warna rambut" ) sering kali dimaksudkan untuk alel[ pilihan variasi yang tersedia oleh suatu gen ]. Meskipun ekspresi alel dapat serupa, orang lebih sering menggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang secara fenotipikberbeda.

Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi, bersama-sama dengan DNA yang membawanya. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga.

Biografi Sofia Kovalevskaya: Matematikawan Wanita Rusia

Biografi Sofia Kovalevskaya: Matematikawan Wanita Rusia

Oktober 11, 2012 0
Sofia Kovalevskaya (15/01/1850 - 10/02/1891) dilahirkan di Moskow. Keluarganya merupakan bagian dari bangsawan Rusia. Sejak kecil ia tertarik pada bidang matematika, dan pada usianya yang ke-11, dinding kamarnya dipenuhi dengan catatan-catatan kalkulus. Ketika ia berusia 14 tahun, seorang tetangganya memberikan keluarga Sofia sebuah buku fisika. Sofia sangat tertarik untuk membaca buku itu dan mencoba untuk memahami semua rumus-rumus dengan menarik kesimpulan rumus-rumus itu dari prinsip-prinsip dasar. Penulis buku fisika itu merasa terkesan dan menyuruh ayah Sofia lebih mendukung Sofia belajar matematika.

Sofia ingin melanjutkan pendidikannya ke universitas, akan tetapi perempuan tidak diijinkan untuk masuk ke universitas di Rusia pada saat itu. Apalagi saat itu Sofia belum menikah. Peraturan pada masa itu di Rusia adalah perempuan muda yang belum menikah tidak diperbolehkan untuk keluar sendirian. Akhirnya ia menikahi Vladimir Kovalevsky pada tahun 1868 untuk memenuhi keinginannya belajar di universitas. Tidak lama setelah itu, ia pergi ke Jerman dan menjadi mahasiswa di Universitas Heidelberg.

Pada tahun 1870, Sofia bertemu dengan Karl Weierstrass yang merupakan salah satu ilmuwan matematika terkenal pada waktu itu. Karl memberikan tugas kepada Sofia untuk mengerjakan sekumpulan soal. Dari sinilah Karl mengetahui bahwa kemampuan matematika Sofia sangat hebat. Sofia belajar bersama Karl di Berlin selama 4 tahun dan mendapat gelar PhD pada tahun 1874. Kemudian Sofia pulang kembali ke Rusia. Pada tahun 1878, ia melahirkan seorang anak perempuan bernama Fufa. Pada tahun 1883, Sofia kembali ke Berlin tetapi kemudian ia menerima kabar buruk bahwa suaminya, Vladimir, telah melakukan bunuh diri.
Biografi Sofia Kovalevskaya: Matematikawan Wanita Rusia
Pada akhir tahun 1884, Sofia menerima undangan untuk memberi kuliah di Universitas Stockholm. Setelah 5 tahun Sofia mengajar di sana, ia diangkat menjadi Kepala Departemen Matematika. Hanya dua wanita lain, yaitu ahli fisika Laura Basai dan ahli matematika Maria Agnesi yang pernah berhasil bertahan pada posisinya di universitas di Eropa.

Pada malam natal tahun 1888, Sofia memenangkan Prix Bordin yang terkenal. Tim penilai memilih lembar jawaban Sofia dan menyatakan Sofia sebagai pemenang. Tim penilai juga menaikkan hadiah uang dari 3000 franc menjadi 5000 franc, "dikarenakan pekerjaan yang sungguh luar biasa ini yang telah mengubah masalahnya menjadi fisika matematika." Banyak orang terkejut ketika diumumkan bahwa pemenangnya adalah seorang perempuan. Dua tahun kemudian, Sofia meninggal dunia karena komplikasi influensa oleh bakteri pnuemonia.

*) Dari berbagai sumber
Biografi Ibnu Bajjah: Membangun Filsafat Berdasarkan Matematika

Biografi Ibnu Bajjah: Membangun Filsafat Berdasarkan Matematika

Oktober 10, 2012 0
Nama lengkap Ibnu Bajjah adalah Abu Bakr Muhammad Ibnu Yahya bin as-Sa’igh at-Tujibi as-Sarakusti, tapi ia lebih populer dengan nama Ibnu Bajjah atau Ibnu Saligh. Di Barat, Ibnu Bajjah dikenal dengan nama Avempace, Avenpace, atau Aben Pace.

Ibnu Bajjah adalah salah seorang filosof muslim Arab terbesar dari Spanyol. Ia lahir pada tahun 1802 di Saragosa, Spanyol, sebagai anak dari seorang pandai emas. Meskipun demikian, beberapa sejarawan Barat mengatakan bahwa nenek moyang Ibnu Bajjah adalah seorang Yahudi. Ibnu Bajjah menghabiskan masa kanak-kanak dan mudanya di kota kelahirannya.

Ibnu Bajjah adalah filosof muslim pertama yang memisahkan antara agama dan filsafat. Meskipun begitu, Ibnu Bajjah tidak menolak agama. Sebaliknya, ia justru menempatkan agama sebagai sesuatu yang dapat dipahami secara rasional. Dalam filsafatnya, Ibnu Bajjah mengemukakan hakikat kebenaran, kebahagiaan hidup terbesar, dan cara memperoleh kebahagiaan itu melalui kegiatan yang melibatkan akal pikiran. Dasar filsafat yang dipelajari Ibnu Bajjah adalah ilmu matematika dan ilmu alam. Metode filsafat Ibnu Bajjah mirip dengan metode yang dikembangkan oleh Immanuel Kant di kemudian hari.
Biografi Ibnu Bajjah: Membangun Filsafat Berdasarkan Matematika
Dalam bidang filsafat, kemampuan Ibnu Bajjah bisa disetarakan dengan al-Farabi dan Aristoteles. Ia mengemukakan sebuah gagasan filsafat ketuhanan yang menyatakan bahwa manusia boleh berhubungan dengan akal pikiran melalui perantara ilmu pengetahuan dan pembangunan potensi manusia. Menurut Ibnu Bajjah, cara manusia mendekati Tuhan tidak harus melalui amalan tasawuf, seperti yang dikemukakan oleh imam al-Ghazali, melainkan bisa juga dilakukan melalui amalan berpikir. Dengan ilmu dan amalan berpikir, segala keutamaan dan perbuatan moral dapat diarahkan untuk memimpin dan menguasai jiwa. Usaha ini dapat menghilangkan sifat hewaniah yang bersarang dalam hati dan diri seorang manusia.

Berdasarkan pendapat tersebut, Ibnu Bajjah berharap agar setiap manusia selalu berusaha berhubungan dengan alam, baik dilakukan bersama masyarakat sekitarnya atau pun terpisah. Jika orang tersebut berada di tengah-tengah masyarakat yang tidak baik, sebaiknya ia menyepi dan menyendiri. Pandangan filsafat Ibnu Bajjah ini banyak dipengaruhi oleh ide al-Farabi. Ibnu Bajjah menulis pandangannya tersebut dalam Risalah al-Wida dan Tadbir al-Muttawwahid. Secara umum, kedua buku tersebut merupakan pembelaan atas karya al-Farabi dan Ibnu Sina.

Ibnu Bajjah juga menulis sebuah buku yang berjudul al-Nafs. Buku ini membicarakan persoalan yang berkaitan dengan jiwa. Pembicaraan tersebut banyak dipengaruhi oleh pemikiran filsafat Yunani. Sehubungan dengan itu, Ibnu Bajjah banyak membuat ulasan atas karya Aristoteles dan Galen.

Ibnu Bajjah meninggal dunia pada tahun 1138.

Sumber: Buku Biografi Para Ilmuwan Muslim
Biografi Buya Hamka: Ulama Otodidak

Biografi Buya Hamka: Ulama Otodidak

Oktober 08, 2012 0
Hamka (1908 – 1981) adalah akronim dari Haji Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah. Ia adalah seorang ulama, aktivis politik, dan penulis Indonesia yang terkenal di nusantara. Hamka lahir pada 17 Februari 1908 di kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat. Ayahnya bernama Syekh Abdul Karim bin Amrullah atau dikenal sebagai Haji Rasul, seorang pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau. Belakangan, Hamka mendapat sebutan Buya, panggilan untuk orang Minang yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati.

Hamka mendapat pendidikan rendah di Sekolah Dasar Maninjau hingga kelas dua. Ketika berusia 10 tahun, ayahnya telah mendirikan Sumatra Thawalib di Padang Panjang. Di sana, ia mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab. Hamka juga pernah mengikuti pelajaran agama dari ulama terkenal, seperti Syekh Ibrahim Musa, Syekh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto, dan Ki Bagus Hadikusumo.

Pada 1927, Hamka bekerja sebagai guru agama di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan. Lalu, pada 1929 ia menjadi guru agama di Padang Panjang. Kemudian, ia dilantik menjadi dosen Universitas Islam Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Padang Panjang dari tahun 1957 – 1958. Setelah itu, ia diangkat menjadi Rektor Perguruan Tinggi Islam Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo, Jakarta.

Sejak 1951 hingga 1960, ia diangkat sebagai Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia. Namun, ia meletakkan jabatan itu. Ketika itu, Soekarno menyuruh ia untuk memilih menjadi pegawai negeri atau aktif dalam Masyumi.

Hamka adalah seorang otodidak dalam berbagai ilmu pengetahuan, baik dari sisi Islam maupun Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, ia mampu meneliti karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah, Misalnya, Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti, dan Husain Haikal. Melalui bahasa Arab juga, ia meneliti karya sarjana Perancis, Inggris, dan Jerman. Misalnya, Albert Camus, William James, Sigmund Freud, Arnold Toynbee, Jean Paul Sartre, Karl Marx, dan Pierre Loti. Ia juga rajin membaca dan bertukar-tukar pikiran dengan tokoh-tokoh terkenal Jakarta. Misalnya, HOS. Tjokroaminoto, Raden Mas Surjopranoto, Haji Fachrudin, Ar Sutan Mansur, dan Ki Bagus Hadikusumo.

Hamka juga aktif dalam gerakan Islam melalui oraganisasi Muhammadiyah. Ia mengikuti pendidikan Muhammadiyah mulai tahun 1925 untuk melawan khurafat, bid’ah, tarekat, dan kebatinan sesat di Padang Panjang.
Biografi Buya Hamka: Ulama Otodidak
Tahun 1928, ia menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah di Padang Panjang. Pada tahun 1929, Hamka mendirikan pusat latihan pendakwah Muhammadiyah. Dua tahun kemudian, ia menjadi konsultan Muhammadiyah di Makassar. Kemudian, ia juga terpilih menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah. Ia menggantikan S.Y. Sutan Mangkuto pada 1946.

Pada tahun 1947, Hamka diangkat menjadi Ketua Barisan Pertahanan Nasional Indonesia. Pada 1953, Hamka terpilih sebagai Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantik Hamka sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Namun, pada 1981 ia meletakkan jabatan tersebut karena nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.

Dari 1964 hingga 1966, Hamka selalu dipenjarakan oleh Presiden Soekarno. Ia dituduh pro-Malaysia. Selama di penjara, ia menulis Tafsir Al-Azhar yang merupakan karya ilmiah terbesarnya. Setelah keluar dari penjara, ia diangkat sebagai anggota Badan Musyawarah Kebajikan Nasional Indonesia, anggota Majelis Perjalanan Haji Indonesia, dan anggota Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia.

Selain aktif dalam soal keagamaan dan politik. Hamka juga seorang wartawan, penulis, dan editor. Sejak 1920-an, ia menjadi wartawan beberapa surat kabar, seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada 1928, ia menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada 1932, ia menerbitkan majalah Al-Mahdi di Makasar. Ia juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, dan Gema Islam.

Hamka juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif, seperti novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya adalah Tafsir Al-Azhar (5 jilid). Di antara novel-novelnya yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastra di Malaysia dan Singapura adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk, Di Bawah Lindungan Ka’bah, dan Merantau ke Deli.

Hamka pernah menerima beberapa anugerah pada peringkat nasional dan antarabangsa, seperti kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas Al-Azhar pada 1958, Doktor Honoris Causa, Universitas Kebangsaan Malaysia pada 1974, dan gelar Datuk Indono dan Pangeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.

Hamka wafat pada 24 Juli 1981. Jasa dan pengaruh Hamka masih tersisa hingga kini dalam memartabatkan agama Islam. Ia bukan saja diterima sebagai tokoh, ulama, sastrawan di tanah kelahirannya. Jasa Hamka juga dikenal di Malaysia dan Singapura.

*) Dari berbagai sumber
Biografi Neils Bohr: Fisikawan dan Perumus Teori Bangun Atom

Biografi Neils Bohr: Fisikawan dan Perumus Teori Bangun Atom

Oktober 04, 2012 0
Neils Bohr, ahli fisika Denmark, merumuskan teori bangun atom yang revolusioner. Ini menjadikannya salah seorang ilmuwan terkemuka di abad ini. Ia lahir dalam keluarga ilmuwan berotak cemerlang di Kopenhagen. Sewaktu sekolah ia sudah sangat menguasai ilmu fisika. Setelah mencapai gelar doktornya pada tahun 1911, Bohr bekerja di Inggris. Mula-mula dengan J.J. Thomson di Laboratorium Cavendish, kemudian pada tahun 1912 dengan Rutherford di Universitas Manchester.

Kelompok Rutherford saat itu baru saja memperlihatkan beberapa percobaan yang kemudian menghasilkan konsep tentang atom.

Menurut konsep Rutherford, atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan elektron-elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Sedang menurut teori klasik, elektron yang bergerak seperti itu akan memancarkan radiasi yang menyebabkan mereka kehilangan energi hingga lama-kelamaan akan semakin dekat jatuh ke inti. Ternyata hal itu tidak terjadi.

Untuk menerangkan hal itu, Bohr mengajukan suatu teori yang berani dan langkah ini kemudian akan menentukan semua pemikiran yang lebih lanjut tentang atom. Ia menghubungkan apa yang terjadi pada atom dengan penemuan pada tahun 1900 oleh Max Planck bahwa energi itu tidaklah langgeng dan terus-menerus, melainkan dalam beberapa satuan atau quanta. Bohr menyatakan bahwa elektron bisa mengorbiti inti atom tanpa memancarkan energi, tetapi hanya orbit-orbit tertentu saja yang memungkinkan hal itu.

Setiap orbit bergantung pada status energi yang berbeda. Sebuah elektron akan memancarkan atau menyerap energi satu quantum energi hanya jika elektron itu meloncati daerah antara satu orbit atau status energi ke orbit lainnya.

Teori itu menerangkan kehadiran garis-garis gelap aneh yang menyilangi spektrum objek cemerlang pada panjang gelombang tertentu. Para ilmuwan menamakan garis-garis ini garis-garis Fraunhofer, tetapi mereka tidak bisa menerangkan bagaimana garis-garis itu terjadi. Yang menarik dari garis-garis itu adalah yang disebut rangkaian Balmer yang dipancarkan atau diserap oleh atom-atom hidrogen. Pada tahun 1885, ahli matematika Swiss, Johan Jacob Balmer menemukan bahwa panjang gelombang mengikuti suatu deret hitung sederhana. Bohr membuktikan bahwa frekuensi dari radiasi yang diserap atau dipancarkan sebanding dengan perbedaan energi antara orbit-orbit elektron.
Biografi Neils Bohr: Fisikawan dan Perumus Teori Bangun Atom
Pemikiran ini mengawali sifat kuantum materi. Teori atom Bohr kemudian disempurnakan oleh ilmuwan lain. Penyempurnaan terjadi ketika ditemukan orbit-orbit yang berbentuk elips, orbit yang bidangnya membentuk sudut yang berbeda, dan kemudian konsep bahwa elektron tidak sebagai partikel tetapi sebagai gelombang. Bohr menerima Hadiah Nobel untuk fisika pada tahun 1922.

Bohr kembali ke Universitas Kopanhagen pada tahun 1916 sebagai profesor. Pada tahun 1920 sebuah Institut Teori Fisika didirikan khusus untuknya di universitas itu. Ia mulai beranggapan inti atom sebagai tetesan cairan yang akan menyerap partikel jika ditembaki dan memancarkan kembali partikel lain. Jika inti termasuk berat maka inti itu akan terbelah.

Pada tahun 1938, ahli Fisika Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassmann, membelah uranium dengan cara itu. (Hahn menerima Hadiah Nobel pada tahun 1944). Lise Meitner dan Otto Frisch, yang terpaksa meninggalkan negaranya karena tekanan Hitler, menamakan proses tersebut fision. Bohr menerima berita tentang perkembangan tersebut pada tahun 1939, saat ia akan berangkat ke Amerika Serikat. Di Princenton, bekerja sama dengan Hohn A. Wheeler, ia menghitung bahwa yang dipecahkan adalah isotop Uranium-235. Penelitian ini diadakan menjelang pecahnya Perang Dunia II mengawali abad energi atom.

Selama perang, Bohr tinggal di Kopenhagen sampai tahun 1943. Ia terancam akan dipenjarakan karena sikap patriotiknya. Ia kemudian melarikan diri bersama keluarganya ke Swedia. Dari Swedia ia terbang ke Inggris untuk kemudian menuju ke Ameria Serikat di mana ia menyumbangkan keahliannya dalam pengembangan bom atom. Namun Bohr sangat khawatir akan penguasaan tenaga pengrusak yang begitu dahsyat itu. Ia mendesak agar semua negara menganut politik pintu terbuka hingga tak ada yang merasa unggul karena memiliki suatu senjata rahasia.

Selama tahun 1950-an, Bohr ikut membantu pembentukan CERN (Pusat Penyelidikan Nuklir Eropa) di Jenewa serta aktif dalam berbagai kegiatan sampai ia meninggal dunia. Pada tahun 1957 Bohr menerima penghargaan atom untuk perdamaian yang pertama.

*) Dari berbagai sumber